KATA PENGANTAR
Assalam mualaikum wr.wb
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah yang maha kuasa karena berkat
Dia-lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang ANWA’U AF’ALUL MU’TAL.
yang di berikan kepada dosen sayai. Saya akan menyajikan makalah saya ini
secara sederhana agar dapat mudah di pahami. Di karenakan waktu yang sangat
singkat dan pengetahuan saya tentang makalah ini sangat sedikit sehingga saya
tidak dapat menyajikan makalah ini dengan secara sangat lengkap akan tetapi
saya menyajikan makalah ini dengan maksimal.
Saya menyadari walaupun bagaimana saya berusaha menyajikan makalah ini
dengan maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi saya harapkan kritik dan
saran dari dari Bapak, teman-teman, dan siapapun yang membaca makalah ini,
sehingga dengan saran dan kritiknya saya dapat menjadi lebih baik dalam
pembuatan makalah selanjutnya dan dalam kehidupan saya agar tetap terus
barusaha untuk lebih baik.
Sekian kata pengantar dari saya apa bila ada kata yang salah saya mohon
maaf. Sekali lagi saya mengatakan saya sangat berharap saran dan kritik agar
saya dapat menjadi lebih baik lagi.
Wasalam mualaikum wr.wb
Tasikmalaya 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................
|
1
|
DAFTAR
ISI..................................................................................................
|
2
|
BAB I
|
|
PENDAHULUAN.........................................................................................
|
3
|
A. Latar belakang
|
|
B. Rumusan masalah
|
|
C. Tujuan
|
|
BAB II
|
|
ISI....................................................................................................................
|
4
|
A. PENGERIAN FIIL
MU’TAL............................................................
|
4
|
B. MACAM-MACAM FIIL MU’TAL...................................................
|
4
|
BAB III
|
|
PENUTUP......................................................................................................
|
8
|
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................
|
9
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab memegang peranan penting dalam peradaban dan perkembangan Islam
karena merupakan bahasa Al-Qur’an dan mengingat banyaknya ilmuwan Islam yang
menulis karyanya dengan bahasa Arab. hal tersebut secara tidak langsung
menuntut kita untuk mempelajari dan mendalami bahasa Arab, ditambah lagi dengan
sangat berkembangnya bahasa Arab saat ini yang menjadikan bahasa Arab sebagai
salah satu bahasa Internasional. Bahkan sudah banyak sekolah-sekolah yang
menjadikan bahasa Arab sebagai pelajaran wajib dalam kurikulumnya.
Ilmu sharaf membahas tentang perubahan ditengah kata dari bentuk satu ke
bentuk yang lain, dimana pada masing-masing bentuk tersebut mempunyai makna
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tanpa ilmu sharaf kita tidak akan bisa
memahami bahasa Arab dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis membahas tentang
1. Pembagian fiil dari segi jenis hurufnya
(fi’il shahih dan mu’tal),
2. Pembagian fi’il shahih dan penjelasan
beserta contoh,
3. Pembagian fi’il mu’tal dan penjelasan
beserta contoh.
C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan agar kita terutama mahasiswa jurusan
pendidikan Bahasa Arab dapat lebih mudah memahami Bahasa Arab dengan
mempelajari ilmu sharaf yang merupakan salah satu inti dalam bahasa Arab.
BAB II
ISI
ISI
A. PENGERTIAN FIIL MU’TAL
Fi’il mu’tal adalah fi’il yang salah satu huruf asalnya berupa huruf ‘ilat
(و,ا,ي) sebagaimana yang dikatakan dalam kitab Al-Kailani .
المعْتَلُّ هُوَ مَا اَحَدُ اُصُوْلِهِ حَرْفُ عِلّةٍ وَهِيَ اْلوَاوُ وَ الاَلِفُ وَاْليَاءُ
B. MACAM-MACAM FI’IL MU’TAL
المعْتَلُّ هُوَ مَا اَحَدُ اُصُوْلِهِ حَرْفُ عِلّةٍ وَهِيَ اْلوَاوُ وَ الاَلِفُ وَاْليَاءُ
B. MACAM-MACAM FI’IL MU’TAL
Fi’il mu’tal dibagi menjadi tujuh macam yaitu :
1. Mu’tal Fa ( المعْتَلُ اْلفَاْءُ )
1. Mu’tal Fa ( المعْتَلُ اْلفَاْءُ )
yaitu fi’il yang mana pada fa
fi’ilnya saja berupa huruf ‘ilat seperti (وَعَدَ (atau bisa disebut bina Mitsal (
المِثَاْلْ ) disebut Bina Mistal karena menyerupai fi’il syahih dalam
penggunaan harakat.
Contoh : (وَعَدَ – وُعِدَ , يَسَرَ – يُسِرَ) sama seperti kita mengatakan (نَصَرَ- نُصِرَ )
Hukum mitsal :
a. Fiil madhi
Contoh : (وَعَدَ – وُعِدَ , يَسَرَ – يُسِرَ) sama seperti kita mengatakan (نَصَرَ- نُصِرَ )
Hukum mitsal :
a. Fiil madhi
Hukum fiil madhi yang mitsal sama dengan hukum fiil salim.
b. Fiil mudhari’ dan amar
b. Fiil mudhari’ dan amar
·
Hukum fiil mitsal ya seperti fiil salim
·
Hukum fiil mitsal waw adalah wajib menghazafkan waw dengan dua syarat :
- Madhinya itu tsulasi mujarrad
- ‘Ain fiil pada mudhari’nya kasrah. Contoh : وثق يثق, وعد يعد
- Madhinya itu tsulasi mujarrad
- ‘Ain fiil pada mudhari’nya kasrah. Contoh : وثق يثق, وعد يعد
2. Mu’tal ‘Ain (المُعْتَلْ اْلعَيْنْ )
yaitu fi’il yang ada huruf ‘ilat pada ‘ain fi’ilnya(و,ا,ي)
atau bisa di sebut ajwab ( اَلْأَجْوَاْف ) dikarenakan tidak adanya huruf shohih ditengah lafazh( pada ‘ain fi’il) atau kerna tidak menggunakan harokat pada’ain fi’ilnya.
Contoh : بَاْعَ , صَاْنَ Asalnya بَيَعَ,صَوَنَ
Hukum ajwaf :
atau bisa di sebut ajwab ( اَلْأَجْوَاْف ) dikarenakan tidak adanya huruf shohih ditengah lafazh( pada ‘ain fi’il) atau kerna tidak menggunakan harokat pada’ain fi’ilnya.
Contoh : بَاْعَ , صَاْنَ Asalnya بَيَعَ,صَوَنَ
Hukum ajwaf :
·
Wajib menghazafkan ‘ain fiilnya fiil madhinya dimasuki oleh dhamir rafa’
yang berharkat karena bertemu dua yang sakin. Contoh :
·
Wajib kasrah fa fiilnya jika sewazan dengan فَعِلَ bila dimasuki oleh dhamir rafa’
yang berharkat. Contohnya : خفت, هبت
·
Wajib dhammah fa fiilnya yang huruf waw jika sewazan dengan فَعُلَ, contoh : صمت, طبت
·
Wajib mengkasrahkan fa fiilnya yang huruf ya jika sewazan dengan فعَل, contoh : بعت, طبت
·
Wajib mendhammahkan fa fiilnya jika sewazan dengan فعُل, contoh : طلت
·
Wajib menukar huruf ilat dari fiil jika sewazan dengan انفعل و افتعل menjadi alif karena
harkatnya dan fathah huruf sebelumnya. Contoh : انقاد ينقاد, اختار يختار
·
Wajib memindahkan harkat huruf ilat ke huruf sebelumnya pada fiil mudhari’
tsulasi seperti نصر, ضرب , contoh : يَقْوُلُ menjadi يقُوْلُ, dan يَبْيِعُ menjadi يبيع
·
Wajib memindahkan harkat huruf ilat ke huruf sebelumnya menjadi alif pada
fiil mudhari’ yang tsulasi seperti علم يعلم dan mudhari’ yang wawi seperti افعل واستفعل, contoh : يخْوَفُ menjadi يخوف .
·
Dihazafkan ain fiil mudhari’nya jika dimasuki dhamir yang berharkat, ini
termasuk yang wajib I’lal. Contoh : يقلن و يرعن .[3]
3. Mu’tal Lam(المعْتَلُ اْلَّامْ )
yaitu fi’il yang mana pada lam fi’ilnya berupa huruf ‘ilat ( ا,و,ي)
Contoh :, رَمَى غَزَا asalnya غَزَوَ,رَمَيَ
Atau biasa disebut Naqis ( النَّاْقِصْ ) karena huruf pada fi’il tersebut menjadi kurang ketika jazam atau karena kurangnya harakat ketika rafa’ sebagaimana contoh di atas. Dan bisa juga disebut dzul arba’ah ( ذُوْ اْلاَرْبَعَةِ ) karena keadaan fi’il madhinya menjadi empat huruf bersama domir.
Contoh : غَزَوْتُ , رَمَيْتُ
Hukum fiil naqish :
Contoh :, رَمَى غَزَا asalnya غَزَوَ,رَمَيَ
Atau biasa disebut Naqis ( النَّاْقِصْ ) karena huruf pada fi’il tersebut menjadi kurang ketika jazam atau karena kurangnya harakat ketika rafa’ sebagaimana contoh di atas. Dan bisa juga disebut dzul arba’ah ( ذُوْ اْلاَرْبَعَةِ ) karena keadaan fi’il madhinya menjadi empat huruf bersama domir.
Contoh : غَزَوْتُ , رَمَيْتُ
Hukum fiil naqish :
·
Huruf waw atau ya ditukar menjadi alif apabila berharkat dan difathahkan
huruf sebelumnya. Contohnya : غزا و رمى yang asalnya adalah غزو و رمي
·
Pada fiil madhi tsulatsi mazid, lam fiilnya diganti menjadi waw atau ya
menjadi alif, contohnya : أعطى asalnya adalah أعطو, huruf waw diganti menjadi ya,
lalu ya diganti menjadi alif karena harkatnya dan difathahkan huruf
sebelumnya.[4]
·
Jika fiil naqis itu adalah fiil madhi yang tsulasi mujarrad dan ain fiilnya
di dommahkan serta lam fiilnya adalah waw maka tetap keadannya, contoh: سَرُوَ
·
Apabila fiil naqis itu adalah fiil madhi yang tsulasi mujarrad dan ain
fiilnya di dommahkan serta lam fiilnya itu adalah ya, maka huruf ya itu ditukar
menjadi waw, karena terletak setelah dommah contohnya : نَهُوَ
·
Apabila fiil naqis itu adalah fiil madhi yang tsulatsi mujarrad dan ain
fiilnya di kasrohkan dan lam fiilnya huruf ya,maka tetap keadaanya contohnya
: بَقِيَ
·
Apabila fiil naqis itu adalah fiil madhi yang tsulatsi mujarrad dan ain
fiilnya dikasrohkan dan lam fiilnya adalah huruf waw,ditukar menjadi ya karena
terletak setelah harkat kasroh contohnya : رَضِيَ
·
Apabila fiil naqis itu adalah fiil madhi yang tsulatsi mujarrad dan ain
fiilnya itu difathahkan, maka ditukar lam fiilnya menjadi alif baik asalnya
adalah waw atau ya dan itu karena harkat keduanya dan fathah huruf sebelum
keduanya, contoh : سَمَا و رَمَى
·
Apabila fiil naqis itu adalah fiil madhi yang bukan tsulatsi, maka ditukar
lam fiilnya menjadi alif karena asal harkat sebelumnya adalah fathah, contoh : نَادَى واهتَدَى
·
Apabila fiil naqis itu adalah fiil mudhari’ tsulatsi yang wawi dan harkat
sebelum akhirnya adalah dhammah, maka lam fiilnya menjadi waw, contohnya : يَسْرُو يَدْعُو
·
Apabila fiil naqis itu adalah fiil mudhari’ tsulatsi yang ya-i atau ruba’I
dan harkat sebelum akhirnya adalah kasrah, maka lam fiilnya menjadi ya,
contohnya :يَرْمِي و يُعْطِي
·
Apabila fiil naqis itu adalah mudhari’ tsulasi dari bab alima dan fataha
atau fiil mudhari’ yang khamis : يَرْضِي و يَتَزَكّى
4. Mu’tal ‘Ain dan Lam
yaitu fi’il yang ‘Ain dan lam fi’ilnya berupa huruf ’ilat atau bisa juga
disebut Lafif Maqrun ( اللَفِيْفُ اْلمقْرُوْن ) dikarenakan berkumpulnya dua huruf ‘ilat yang bergandengan.
Contoh : شَوَى- يَشْوِيْ , قَوِيَ- يَقْوَى
5. Mu’tal Fa dan Lam
Contoh : شَوَى- يَشْوِيْ , قَوِيَ- يَقْوَى
5. Mu’tal Fa dan Lam
yaitu fi’il yang terdapat huruf
‘ilat pada fa fi’il dan lam fi’ilnya. Atau biasa disebut lafif mafruq ( اَلْمَفْرُوْقُ ) Dikarenakan berkumpulnya
dua huruf ‘ilat dalam keadaan terpisah. Contoh : وَقَى - يَقِيْ , وَفَى - يَفِيْ
Adapun adanya perubahan penggantian huruf diatas seperti صَوَنَ menjadi صَاْنَ kerna berdasarkan Kaidah I’lal : (Apabila huruf ‘ilat berharokat fathah dan terletak setelah huruf yang berharokat maka huruf tersebut harus diganti dengan alif .)
Adapun adanya perubahan penggantian huruf diatas seperti صَوَنَ menjadi صَاْنَ kerna berdasarkan Kaidah I’lal : (Apabila huruf ‘ilat berharokat fathah dan terletak setelah huruf yang berharokat maka huruf tersebut harus diganti dengan alif .)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Fi’il mu’tal adalah fi’il yang salah satu huruf asalnya berupa huruf ‘ilat.
Huruf-huruf “ilat Yaitu ا, و, ي
Fi’il mu’tal terbagi pada tujuh macam yaitu :
1. Mu’tal Fa ) ( المعْتَلُ اْلفَاْء atau bisa disebut bina Mitsal( ( المِثَاْلْ
2. Mu’tal ‘Ain( (المُعْتَلْ اْلعَيْنْ atau bisa di sebut Ajwaf ( اَلْأَجْوَاْف )
3. Mu’tal Lam(المعْتَلُ اْلَّامْ ) atau biasa disebut Naqis( النَّاْقِص )
4. Mu’tal ‘Ain dan Lam atau bisa juga disebut Lafif Maqrun( اللَفِيْفُ اْلمقْرُوْن )
5. Mu’tal Fa dan Lam atau biasa disebut lafif mafruq ( اَلْمَفْرُوْقُ )
6. Mu’tal fa dan ‘ain dan (hanya didapati pada isim)
7. Mu’tal fa ,‘ain dan lam (hanya didapati pada isim)
B. Saran
Huruf-huruf “ilat Yaitu ا, و, ي
Fi’il mu’tal terbagi pada tujuh macam yaitu :
1. Mu’tal Fa ) ( المعْتَلُ اْلفَاْء atau bisa disebut bina Mitsal( ( المِثَاْلْ
2. Mu’tal ‘Ain( (المُعْتَلْ اْلعَيْنْ atau bisa di sebut Ajwaf ( اَلْأَجْوَاْف )
3. Mu’tal Lam(المعْتَلُ اْلَّامْ ) atau biasa disebut Naqis( النَّاْقِص )
4. Mu’tal ‘Ain dan Lam atau bisa juga disebut Lafif Maqrun( اللَفِيْفُ اْلمقْرُوْن )
5. Mu’tal Fa dan Lam atau biasa disebut lafif mafruq ( اَلْمَفْرُوْقُ )
6. Mu’tal fa dan ‘ain dan (hanya didapati pada isim)
7. Mu’tal fa ,‘ain dan lam (hanya didapati pada isim)
B. Saran
Kami sangat mengharapkan saran dari anda sebagai pembaca makalah
ini, untuk kesempurnaan makalah yang kami buat
DAFTAR PUSTAKA
1. ‘Ali bin Hisyam Al-kailani, 2010 Al-kailani.Al-hidayah surabaya.
2. Sayid Ahmad Zaini dahlan, 1995 Majmu’ khamsi rasailiddahlan, Maktabah, Surabaya.
3. Al-I’lal Ishtilahi walughowi, 2000. Hidayatul mubtadiin. Lirboyo Kediri
MAKALAH
انوع افعل المعتل
Di
Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu SHOROF
Oleh :
|
|
Nama :
|
_ipad ilman
|
|
_fauzi abdul fakih
|
|
_nur ahmadi faidi zamzami
|
|
_siti rufaidah
|
|
_siti nuryanah
|
Kelompok :
|
|
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPSUNG
Pendidikan Bahasa Arab ( PBA )
Tasikmalaya
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar