TOKO 0SCAR CLASSER

Kamis, 16 Oktober 2014

makalah gambaran surga dalam al-quran dan hadist

BAB I
Pembahasan

1.Latar belakang
1.    Mengenai surga dan neraka berarti kita harus meyakini keberadaanya, dan meyakini bahwa surga dan neraka adalah tempat yang dikekelkan oleh allah swt. Surga dan neraka juga tidak akan punah ataupun binasa, dan allah memasukan segala kenikmatan ke surga, allah juga memasukan ke neraka segala yang dibinasakan dan tidak disukai oleh semua manusia . Dan kita harus mengimaninya bahwa surga dan neraka susah disiapkan oleh allah swt,  sebagaimana firman allah swt bahwa adanya surga dan neraka ( yang artinya ): “ surga dibuat untuk orang-orang yang bertakwa “ (Qs. Ali Imran :133). Oleh karena itulah, Al imam abu ja’far Ath Thahawi (wafat 321 H ) menyimpulakan dalam kitabnya Al aqqidah Ath Thahawi’ah bahwa :” surga dan neraka adalah mahluk yang kekal dan tidak akan punah ataupun binasa dan sesungguhnya allah menciptakan surge dan neraka jauh sebelum manusia diciptakan


 2.Rumusan masalah
Ø Bagaimana indahnya surga ?
Ø Apa saja jalan untuk mengapai surga ?
Ø Gambaran surga dalam al-quran dan hadist ?

3.Tujuan membuat makalah
§  Agar mahasiswa tau tentang indahnya surga
¨       Agar mahasiswa tau apa saja jalan untuk menggapai surge
¨       Untuk mengetahui gambaran surga dalam al-quran dan hadist .
¨       Untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah studi kepesantrenan .
BAB II
Pembahasan

Ø Indahnya surga

Begitu menyenangkan surge allah subhanahuwataala  karena hanya orang-orang yang jernih hatinya dan jasadnya yang bias memasuki tempat tersebut, dilaiam surge terdapat kenikmatan- kenikmatan didalamnya ,luasnya surgapun tidak bias diukur oleh manusia .keindahan surge yang menyilaukandan mengagumkan hatimanusia serta kelezatan-kelezatan didalamnyayang tidak dapat dirasakan didunia .
v  Dapat melihat allah
Sebagaimana telah diketahui dalam kitab  ‘ULUWUL HIMMAH FIITHOLABIL JANNAH ‘ :” Sesungguhnya kenikmatan yang paling utama yang akan diperoleh penghuni surge adalah dapat melihat allah.”(1).dan begitu juga dikatakan dalam kitab SYAREH LUM’ATULI’TIQOD” orang yang mu’min melihat rob mereka diahirat dengan penglihatan mereka kemudian menjumpai allah dan saling berdialog”. Dan allahpun berpirman :
itsnya
وُجُوْهُ يَّوْمَئِذٍنَاضِرَةٌ  . اِلَى رَبِّهَا نَا ظِرَةٌ
Artinya : “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.Kepada Tuhannyalah mereka melihat”.( Qs: Al - Qiyaamah : 22-23)
Rasulullah juga bersabda dalam haditsnya :
اِنَّكُمْ تَرَوُنَكُمْ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوُنَ هَذَالْقَمَرَ لَا تَضَمُوْنَ فِىْ رُؤْيَتِهِ
Artinya : “Sesungguhnya kalian akan melihat Robb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini dimana kalian tidak akan terhalangi sedikitpun dalam melihat Alloh”.
(HR. Bukhori Muslim ){2}.
Sungguh merupakan kenikmatan yang sangat besar ketika kita dapat melihat Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang maha kuasa yang dapat menciptakan segala alam semesta dengan berbagai bentuk dan rupa, senantiasa membagikan rizki pada semua mahluknya, mengatur alam semesta tanpa sedikitpun  meminta bantuan hambanya, yang merajai segala raja dan kerajaan yang ada didunia, dengan penuh keadilan dan jauh dari aneka bentuk kedholiman yang hina. Dan masih banyak lagi kesempunaan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu kita hendaknya senantiasa merindukan-Nya agar bisa  berjumpa dan melihatnya, ditempat yang  kekal nan abadi kita didalamnya.                                                                          




v  Sungai-sungai dan mata air surga
Sungguh sangat menyenangkan dan menggembirakan jiwa ketika dapat menikmati sungai-sungai surga yang dihiasi dan dilengkapi dengan emas, batu-batu mutiara dan  air yang lebih  manis dari madu dunia.
Sesungguhnya termasuk sungai –sungai surga Alloh adalah Al-Kautsar, dan sungguh Alloh telah menyebutkanya dalam Al-Qur’an :
Rasulullah pun telah bersabda :
اَلْكَوُثَرُنَهْرٌ فِى الْجَنَّةِ حَا فَتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ وَمَجْرَاهُ مِنَ الدُّرِ وَالْيَقُوْنِ تُرْبَتُهُ اَطّْيَبُ رَيْحَا مِنَالْمِسْكِ  وَمَايُهَا مِنَ الْثَجُ {رواه احمد ابن ماجه وصحه الا لباني احلى من العل و اشن بيا ضا}
Artinya :” Al-Kaustar adalah sungai yang berada dalam surga yang dihimpit dengan emas, tempat aliran airnya dari batu mulia dan batu mutiara yang terharumi dengan wewangian yang lebih harum dari minyak kasturi, yang airnya lebih manis dari madu serta warnanya lebih putih dari salju”.(Hr. Ahmad dan Ibnu Majah dishohihkan Syaikh Al-Bani dalam Shohihul Jami’/4915).
v  Cantik nan jelita wanita surga.
Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
Dan Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya :
للِرِّ جَالِ مِنْ اَهْلِ الْجَنَّةِ زَوْجَتَا نِ مِنَ الْحُوْرِ الْعَيْنِ عَلَى كُلِّ وَ حِدَةً سِبْعُوْ نَ حُلَّتً يَرَا مُخُ سَا قِهَا مِنْ وَرَا ءٍ {رواه احمد والتر ميدي وصححه البا ئ السياب}
Bagi seorang laki-laki yang termasuk penduduk surga mempunyai dua istri dari bidadari surga, dimana setiap bidadari tersebut terlapisi dengan kain sampai  tujuh puluh lapisan akan tetapi senantiasa terlihat tulang sumsum betisnya dari balik hijab ( lapisan).(Hr. Imam Ahmad dan Tirmidzi yang dishohihkan Syaikh Albani dalam Shohihul Jami’/2564)
Wahai saudaraku, sabda rasulullah diatas menggambarkan begitu indah dan nikmatnya surga Alloh yang senantisa akan diberikan pada semua anak manusia yang senantiasa taat dan patuh kepada Robbnya dalam kehidupan dunia. Begitulah kecantikan wanita surga yang tidak akan pernah kita dapati wanita tersebut dalam kehidupan dunia. Bidadari surga akan senantiasa muda belia tidak akan pernah tua sebagaimana wanita-wanita dunia dimanapun keberadaan mereka. Bahkan umur mereka (bidadari-bidadari surga) adalah umur yang sangat ideal bagi kaum laki-laki yang menjadi penghuni surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Begitulah gambaran umur bidadari surga Alloh yang akan diperuntukan bagi hamba-hambanya yang senantiasa setia kepada-Nya , sampai hari kiamat tiba.
Demikianlah sekelumit keindahan-keindahan surga , yang menjadikan jiwa-jiwa hamba yang jernih senantiasa meridukanya, semoga Alloh yang maha kuasa menjadikan kita termasuk penghuni surga, karena inilah hakekat puncak tujuan kita dalam kehidupan dunia yang fana,  dimana semua akan binasa ketika hari yang dijanjikan Alloh telah tiba.
Kita sebagai manusia biasa, hanya bisa berusaha dan berdo’a agar Alloh berkenan menjadikan kita sebagai penghuni surga, yang kekal nan abadi keberadaanya. Kemudian bagaimanakah usaha kita dalam menggapai surga yang dipenuhi kenikmatan dan keindahan didalamnya?kita kembalikan semua usaha dan amalan kita dalam menggapainya, pada Al-Qur’an yang mulia serta sunnah nabi-Nya dengan pemahaman rasulullah yang diwarisi para shahabatnya dan para pengikutnya yang sentiasa meniti jejaknya sampai maut menjeputnya.

4.    Jalan Untuk Menggapai Syurga
v Amalan :
Ø Tahqiqqu At-Tauhid (mewujudkan tauhid).
Sebagaimana tertera dalam hadits nabi saw:
مَنْ مَا تَ لاَ يُسْرِكُ بِا اللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَا تَ يُسْرِكُ بِا اللهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّا رْ {روه البخا ر ى والمسلم }
Barang siapa yang meninggal sedangkan ia tidak menyekutukan Alloh maka ia masuk surga dan barangsiapa mati dalam keadaan menyekutukan Alloh maka ia masuk kedalam api neraka. (Hr.Bukhori Muslim)
Maka dalam kehidupan yang hanya sementara ini, hendaknya kita mengaplikasikan tauhid dan jangan sampai jiwa kita berlumuran syirik yang bisa melenyapkan segala amal kebaikan yang pernah kita lakukan. Dimana kesyirikan-kesyirikan yang kita lakukan akan senantiasa menghantarkan kedalam siksa api neraka.
·         Cinta kepada allah dan rosul
 Hubbulloh wa rosuulihi (cinta kepada Alloh dan rosul-Nya).Sesungguhnya cinta kepada Alloh dan rosulnya termasuk sebab yang sangat penting sebagai perantara masuknya seorang muslim kedalam surga Alloh. Dan tidaklah asing lagi bagi kita bahwa cinta kepada Alloh dan rosulnya termasuk ibadah yang paling agung yang dapat mendekatkan seorang muslim kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi hendaknya seorang muslim didalam cinta kepada Alloh harus benar-benar cinta yang sejati yang muncul dari jiwanya. Kemudian bagaimanakah cinta yang sejati kepada Alloh ?telah disebutkan dalam kitab Minhaj Al-Firqoh An-Najiyah : “ Sesungguhnya cinta kepada Alloh dapat direalisasikan dengan mengikuti apa yang telah dibawa nabi Muhammad saw, mentaati dengan apa yang telah diperintahkanya. Meninggalkan apa- apa yang telah dilarang oleh Rasulullah saw melalui hadits-haditsnya yang shohih yang telah diterangkan pada umat manusia. Dan tidaklah cinta kepada Alloh diwujudkan dengan banyak bicara dan tidak mengamalkan petunjuk ,perintah dan sunnah Rasulullah saw.
§   Tilaawatul Qur’an wa hifdzihi (membaca Al-Qur’an, menghafalnya).
Sungguh telah banyak nash nash yang syar’i yang menunjukan bahwa membaca al-qur’an termasuk sebab yang dapat menghantarkan masuk kedalam surga alloh. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
يُقَاُ لُ اَلصَّا حِبُ الْقُرْ اَ نِ اِذَا دَخَلَ الْجَنَّةِ اِقْرَ ا وَصْعَدْ بِكُلِّ اَيَةٍ دَرَجَةًحَتَّى يَقْرَ اَ اَ خِرَ شَئٍ مَعَهُ { رو اه احمد وابو داود وابن ما جه و صححه الا البا ئ }
Maka dikatakan pada orang yang membaca Al-Qur’an ketika masuk surga , bacalah Al-Qur’an dan naiklah, maka ia membaca Al-Qur’an dan naik derajatnya dimana setiap membaca satu ayat maka akan naik satu derajatnya , sampai ia membaca yang paling akhir dari ayat tersebut.(Hr. Imam Ahmad ,Abu Dawud dan Ibnu Majah yang dishohihkan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Bani dalam Shohihul Jami’ hal : 8121)
Semoga menjadikan kita termasuk hamba Alloh yang hatinya senantiasa dimudahkan untuk membaca al-quran, menghafalnya dan mentadaburinya. Bukan termasuk hamba Alloh yang jauh dan mendustakanya dari dasar pijakan yang pertama bagi umat islam yang bisa menghantarkan kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan dunia dan akherat.
§   Tholabul’ilmi asy-syar’i   (mencari ilmu syar’i)
Sesungguhnya mencari ilmu agama yang berdasarkan Al-qur’an dan Hadits dengan pemahaman salafus sholih dengan benar-benar mengharap pahala dari Alloh adalah sebab diantara sebab yang dapat menghantarkan manusia masuk surga-Nya, yang juga menjadikan sang pencari ilmu syar’I diangkat derajatnya didunia dan diakherat  serta diberinya orang yang memahami dien ini kebaikan yang sangat banyak yang tidak diberikan pada semua umat manusia dimuka bumi ini.
Rasulullah telah bersabda dalam haditsnya :
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقَايَلْمَسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقُا اِلَى الْجَنَّةِ { رواه المسلم }

Barang siapa yang berjalan disuatu jalan yang tujuanya mencari ilmu (syar’i) maka alloh akan memudahkan baginya jalan menuju surga. ( Hr.Muslim).
 Setiap langkah kita dalam mencari ilmu alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan bernilai ibadah disisi Alloh Dzat yang maha kuasa.
Dan kalaulah kita perhatikan realita yang  ada, dalam kehidupan ini bahwa orang –orang yang berilmu akan diangkat oleh alloh beberapa derajat dalam kehidupan dunia terlebih lagi dalam kehidupan yang kekal abadi yakni kampung akherat. Hal ini sebagaimana firman alloh Subhanahu wa Ta’ala :


يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١١)
Artinya :niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Qs: Al-Mujadalah :11)
Kemudian Alloh telah berjanji melaui hadits nabi-Nya bahwa Alloh akan memberikan kebaikan yang banyak bagi orang yang memahami agama islam ini. Begitu juga sebaliknya Alloh tidak akan memberikan kebaikan yang banyak bagi hamba Alloh yang enggan untuk memahami agama islam yang mulia ini. Sesungguhnya keutamaan ilmu itu lebih dicintai oleh rasulullah saw, daripada keutamaan ibadah. Orang –orang yang berilmu ketika beribadah dimana ia menyertai dalam ibadahnya akan diterima aleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi orang –orang yang banyak beribadah kepada alloh  tanpa dasar ilmu maka amalanya akan tertolak dihadapan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Fal’iyadzu billah.

§  At-Taubatu ilalloh Ta’aala (bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala).
Maka sesungguhnya bertaubat kepada Alloh adalah sebab masuk surga karena sesungguhnya orang yang bertaubat dari dosa-dosanya maka Alloh akan menerima taubatnya,
Al-Imam ibnu katsir mengatakan dalam tafsirnya ayat diatas :  yaitu kecuali orang yang kembali/taubat dari meninggalkan sholat dan mengikuti hawa nafsunya. Sesunggunya Alloh akan menerima taubatnya dan memberikan akibat yang baik dan menjadikannya termasuk pewaris surga na’im. Oleh karena ini, firman Alloh diatas dapat terjadi, karena sesungguhya taubat kepada Alloh dapat menghapus dosa-dosa yang sebelumnya. Dan disebutkan dalam sebuah hadits : “Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak mempunyai dosa baginya”.(
5.     Gambaran Syurga Dalam Al-Quran dan Hadist
Salah satu di antara pokok keyakinan Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah mengimani keberadaan Surga (Al Jannah) dan Neraka (An Naar).Salah satunya berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya..”(QS. Al-Baqarah : 24-25).
6.   Surga dan Kenikmatannya
Allah Ta’ala telah menggambarkan kenikmatan surga melalui berbagai macam cara. Terkadang, Allah mengacaukan akal sehat manusia melalui firman-Nya dalam hadits qudsi, “Kusiapkan bagi hamba-hambaKu yang sholih (di dalam surga, -pen), yaitu apa yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan tak pernah terlintas dalam hati semua manusia”, kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda: “Bacalah jika kalian mau, ‘Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang’ (QS. As-Sajdah : 17)”. Di tempat lain, Allah membandingkan kenikmatan surga dengan dunia untuk menjatuhkan dan merendahkannya. Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, “Tempat cemeti di dalam surga lebih baik dari dunia dan seisinya”. Kenikmatan surga juga Allah Ta’ala gambarkan dengan menyebut manusia yang berhasil memasuki surga dan selamat dari adzab neraka, sebagai orang yang beroleh kemenangan yang besar.Sebagaimana Allah Ta’ala firmankan (yang artinya), “Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar” (QS. An-Nisaa’ : 13).
Berikut ini akan kami pilihkan beberapa sifat dan kenikmatan yang ada di dalam surga secara ringkas. Semoga Allah mudahkan langkah kita dalam menggapai surgaNya.
7.      Penamaan Surga
Surga (Al Jannah) secara bahasa berarti : kebun (al bustan), atau kebun yang di dalamnya terdapat pepohonan. Bangsa Arab juga biasa memakai kata al jannah untuk menyebut pohon kurma. Secara istilah, surga ialah nama yang umum mencakup suatu tempat (yang telah dipersiapkan oleh Allah bagi mereka yang menaati-Nya), di dalamnya terdapat segala macam kenikmatan, kelezatan, kesenangan, kebahagiaan, dan kesejukan pandangan mata. Surga juga disebut dengan berbagai macam nama selain Al Jannah, diantaranya :Darus Salam (Negeri Keselamatan;lihat QS. Yunus : 25), Darul Khuld (Negeri yang Kekal;lihat QS. Qaaf : 34), Jannatun Na’im (Surga yang Penuh Kenikmatan;QS. Luqman: 8), Al Firdaus (QS. Al Kahfi : 108), dan berbagai penamaan lainnya.
8    Pintu-Pintu Surga
Surga memiliki pintu-pintu. Dalam sebuah hadits dari shahabat Sahl bin Sa’ad radhiyallaahu anhu dari Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, “Di dalam surga terdapat delapan pintu, diantaranya adalah Ar Rayyan. Tidak ada yang memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa”. Dari Utbah bin Ghazawan radhiyallaahu anhu, beliau berkata mengenai lebar tiap pintu surga, “Rasulullah bersabda kepada kami bahwasanya jarak antara daun pintu ke daun pintu surga lainnya sepanjang perjalanan empat puluh tahun, dan akan datang suatu hari ketika orang yang memasukinya harus berdesakan”.
9.  Tingkatan Surga
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya surga terdiri atas seratus tingkat, jarak antara dua tingkatnya seperti jarak antara langit dan bumi, Allah menyediakannya untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya”. Tingkatan surga yang paling tinggi ialah Firdaus. Nabi memerintahkan ummatnya untuk berdoa memohon Firdaus melalui sabdanya, “Jika kalian meminta pada Allah mintalah kepadaNya Firdaus, karena sesungguhnya Firdaus adalah surga yang paling utama, dan merupakan tingkatan tertinggi dari surga, diatasnya terdapat ‘Arsy Ar Rahman dan dari Firdaus itulah memancar sungai-sungai surga”
2.3.5   Bangunan-Bangunan dalam Surga
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi” (QS. Az-Zumar : 20). Dari Abu Musa Al Asy’ari dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam beliau bersabda, “Sesungguhnya bagi orang-orang mukmin di dalam surga disediakan kemah yang terbuat dari mutiara yang besar dan berlubang, panjangnya 60 mil, di dalamnya tinggal keluarganya, di sekelilingnya tinggal pula orang mukmin lainnya namun mereka tidak saling melihat satu sama lain.”
2.3.6   Makanan Penghuni Surga
“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqi’ah : 20-21). Adapun buah-buahan surga adalah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Ta’ala (yang artinya), “Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa” (QS. Al Baqarah : 25). Syaikh As Sa’diy rahimahullah menjelaskan keserupaan dalam ayat diatas dengan, “Ada yang berpendapat serupa dalam hal jenis, namun berbeda dalam penamaan, ada pula yang berpendapat saling menyerupai satu sama lain, dalam kebaikannya, kelezatannya, kesenangannya, dan semua pendapat tersebut benar.”
2.3.7        Minuman Penghuni Surga
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari piala (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Insan : 5-6). Ibnu Asyur menjelaskan mengenai kafur “Yaitu minyak yang keluar dari tanaman mirip oleander yang tumbuh di negeri Cina, ketika usianya telah mencapai satu tahun mengalir dari dahannya minyak yang disebut kafur. Minyak tersebut kental, dan apabila bercampur dengan air jadilah ia minuman memabukkan”.Oleh karena itu, “ka’san” dalam ayat ini maksudnya ialah piala yang biasa menjadi wadah khamr, sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir Jalalain.Kata “ka’san” ini juga dipakai dalam ayat, “Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe” (QS. Al Insan : 17) dan maksudnya ialah minuman arak yang telah bercampur jahe, karena bangsa Arab dahulu biasa mencampur arak dengan jahe untuk menghilangkan bau busuk yang timbul darinya.



BAB III
PENUTUP
10.   Kesimpulan
surgamaupun neraka itu hanyalah tujuan akhir manusia. Orang yang berdosa sekalipun ketika ia melakukan pertobatan ia pasti akan kembali kepada Allah asalkan dia sungguh-sungguh. Orang yang masuk kedalam dosa tapi sebelumnya dia mengkut Allah pasti dia masuk surga. ASALKAN!!!! dia adalah orang yang KONSISTEN! orang yang kembali kepada Allah, menyembah dan memuliakan Allah. Itu sebabnya Allah disebut Maha Kasih, maha Pengampun, Maha segalanya
11. Saran   
Dengan segala keterbatasan, demikianlah makalah ini dibuat… Selamat membaca dan semoga bermanfa`at

Tidak ada komentar:

Posting Komentar