MACAM-MACAM ALIRAN TASAWUF
Para ahli ilmu tasawuf pada umumnya membagi tasawuf tasawuf menjadi
tiga bagian, pertama tasawuf akhlaki, tasawuf Irfani, dan tasawuf Falsafi. Pada
dasarnya ketiga tasawuf tersebut bertujuannya sama, yaitu mendekatkan diri
kepada Allah. Dengan cara membersihkan diri dari perbuatan tercela dan
menghiasi dengan diri dengan perbuatan terpuji . Ketiga tasawuf ini berbeda
dalam hal pendekatan yang digunakan. Adapun pembahasannya sebagai berikut :
A. Tasawuf Akhlaqi
Menurut Amin Syukur, ada dua aliran dalam tasawuf, pertama aliran
tasawuf sunni yaitu bentuk tasawuf yang memagari dirinya dengan Al-Qur'an dan
Al-Hadits secara ketat, serat mengaitkan akhwal (keadaan), maqomat (tingkat
kesadaran rohani) mereka pada pada dua sumber tersaebut. Kedua aliran tasawuf
falsafi yaitu memahami tasawuf berdasarkan dalil naqli (Alqur'an dan Assunah)
dan masih menggunakan alat Bantu aqli filsafati .
Berikut ni adalah contoh para sufi beserta ajarannya yang termasuk
dalam tasawuf akhlaqi.
1.
Hasan Al-Bashri
Nama
lengkapnya hasan al-bashri adalah Abu sa'id al hasan bin yasar. Ia adalah
seorang yang masyhur dikalangan tabi'in, ia lahir di madinah pada tahun 21
H/632 M dan wafat pada tahun 110 H/ 728 M.
Abu Naim Al-Ashbahani menyimpulkan pandangan tasawuf hasan al bashri sebagai berikut, " takut (khouf) dan pengharapan (raja') tidak akan dirundung kemuraman dan keluhan,tidak pernah tidur senang karena selalu mengingat Allah. "Pandangan tasawufnya yang lain adalah anjuran kepada setiap orang untuk senantiasa bersedihhati dan takut kalau tidak mampu melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Sa'roni berkata, "demikian takutnya sehingga seakan-akan ia merasa bahwa neraka itu hanya dijadikan untuknya (hasan al-basri) .
Abu Naim Al-Ashbahani menyimpulkan pandangan tasawuf hasan al bashri sebagai berikut, " takut (khouf) dan pengharapan (raja') tidak akan dirundung kemuraman dan keluhan,tidak pernah tidur senang karena selalu mengingat Allah. "Pandangan tasawufnya yang lain adalah anjuran kepada setiap orang untuk senantiasa bersedihhati dan takut kalau tidak mampu melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Sa'roni berkata, "demikian takutnya sehingga seakan-akan ia merasa bahwa neraka itu hanya dijadikan untuknya (hasan al-basri) .
2.
Al-Muhasibi
Al-haris
bin Asad Al Muhasibi, beliau lahir pada tahun 165 H di Bashroh, wafat pada
tahun 243 H/857 M. Beliau menempuh jalan tasawuf karena hendak keluar dari
keraguan yang dihadapinya tatkala ia mengamati madzhab-madzhab yang dianut umat
Islam, ada sekelompok orang yang tahu tentang keakhiratan. Sbagian besar dari
mereka adalah orang-orang yang mencari ilmu karana kesombongan yang motivasi
tentang keduniaan. Pandangan al muhasibi tentang ma'rifat sangatlah
berhati-hati terutama dalam menjelaskan batasan agama dan tidak mendalami batin
agama yanf dapat mengaburkan pengertian lahirnya dan menyebabkan keraguan.
Dalam ajaran Al-Muhasibi, khauf dan roja' menempati posisi penting dalam perjalanan seorang membersihkan jiwa, beliau jaga mengatakan bahwa khauf dan roja' dapat dilakukan sempurna bila berpegang teguh pada Al-quran dan As-sunnah, dan al muhasibi mengatakan bahwa ma'rifat harus ditempuh melalui jalan tasawuf yang mendasarkan pada kitab dan sunnah
Dalam ajaran Al-Muhasibi, khauf dan roja' menempati posisi penting dalam perjalanan seorang membersihkan jiwa, beliau jaga mengatakan bahwa khauf dan roja' dapat dilakukan sempurna bila berpegang teguh pada Al-quran dan As-sunnah, dan al muhasibi mengatakan bahwa ma'rifat harus ditempuh melalui jalan tasawuf yang mendasarkan pada kitab dan sunnah
3. Al-Quroisyi
Nama
lengkap Al-quroisyi adalah 'abdul karim bin hawazin lahir tahun 376 di
istiwa,kawasan Nisyafu yang merupakan salih satu pusat ilmu pengetahuan pada
massanya. Beliu juga orang yang mampu mengompromikan syari'at dengan hakikat,
beliu wafat tahun 465 H.
Seandainya karya Al-quroisyi dikaji secara mendalam akan tampak jelas bagaimana Al-quroisyi cenderung mengembalikan tasawuf ke landasan doktrin-doktrin ahlus Sunnah yaitu dengan mengikuti para sufi sunni abad ketiga dan keempat hijriyah.
Seandainya karya Al-quroisyi dikaji secara mendalam akan tampak jelas bagaimana Al-quroisyi cenderung mengembalikan tasawuf ke landasan doktrin-doktrin ahlus Sunnah yaitu dengan mengikuti para sufi sunni abad ketiga dan keempat hijriyah.
Ma'rifat
menurut Al-quroisyi adalah seorang yang sudah mengenal Allah dan pengamalannya
itu sudah pada keyakinan yang kuat .;
4. Al-Ghozali
Nama
lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ta'us
Ath-Thusi Asy-Syafi'i Al-Ghozali.beliau dilahirkan di khurrosan,Iran pada tahun
450 H/1058 M, dan menghebuskan nafasnya pada tanggal 19 Desember 1111 Masehi.
Didalam
tasawufnya, Al-Ghozali memilih tasawuf sunni yang berdasarkan Al-Quran dan
As-Sunnah Nabi ditambah dengan doktrin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
Menurut
Al-Ghozali, jalan menuju tasawuf dapat dicapai dengan cara mematahkan
hambatan-hambatan jiwa, serta membersihkan diri dari moral yang tercela,
sehingga kalbu terlepas dari segala sesuatu selain Allah dan selalu mengingat
Allah .
B. TASAWUF 'IRFANI
Untuk
menemukan pengenalan (ma'rifat) seorang sufi harus melalui beberapa fase yang
dikenal dengan maqom (tingkatan) dan hal (keadaan).lingkup perjalanan menuju
Allah ini dalam kalangan sufi sering disebut sebagai karangan 'Irfani.
Berikut
ini adalah contoh para sufi beserta ajarannya yang termasuk dalam tasawuf
'Irfani . ‘
1.
Robi'ah Al-Adawiah
Nama
lengakap Robi'ah Al-Adawiah bin isma'il Al-Adawiah Al-Bashriyah Al-qoisiah.ia
diperkirakan lahir pada tahun 95 H/713 M disuatu perkampungan dekat kota
bashroh (irak) dan wafat di kota itu pada tahun 185 H/801 M. beliau dilahirkan
sebagai putri keempat dari keluarga yang sangat miskin.
Ajaran
tasawuf yang dibawanya dikenal dengan istilah Al-Mahabbah. Paham ini merupakan
kelanjuatan zuhud yang dikembangkan oleh Hasan Al-Bashri, yaitu takut dan
pengharapan dinaikkan oleh Robi'ah menjadi zuhud karena cinta yang suci murni
itu lebih tinggi dari pada takut dan pengharapan .
2. Dzun Al-Nun Al-Mishri
Nama lengkapnya Abu Al-faidh Tsauban Bin Ibrohim .Ia dilahirkan di
Ikhmim, dataran tinggi mesir, pada tahun 180 H/796 M. Dan wafat pada tahun 246
H/856 M. Dzun Al-Nun Al-Mishri adalah nama julukan bagi seorang sufi yang
tinggal di sekitar pertengahan abad ketiga Hijriyah.
Sesungguhnya ma'rifat hakiki bukanlah ilmu tentang keesaan Tuhan, sebagai yang dipercayai orang mukmin, bukan pula ilmu-ilmu burhan dan nazhar milik para hakim, mutakalimin, dan ahli balaghah tetapi ma'rifat kepada tuhan yang khusus di miliki oleh para wali Allah. Ma'rifat sebenarnya adalah bahwa Allah menyinari hatimu dengan cahaya ma'rifat yang murni seperti matahari tak dapat dilihat kecuali dengan cahayanya .
Sesungguhnya ma'rifat hakiki bukanlah ilmu tentang keesaan Tuhan, sebagai yang dipercayai orang mukmin, bukan pula ilmu-ilmu burhan dan nazhar milik para hakim, mutakalimin, dan ahli balaghah tetapi ma'rifat kepada tuhan yang khusus di miliki oleh para wali Allah. Ma'rifat sebenarnya adalah bahwa Allah menyinari hatimu dengan cahaya ma'rifat yang murni seperti matahari tak dapat dilihat kecuali dengan cahayanya .
3
Abu Yazid Al-Bustami
Nama
lengkapnya adalah Abu Yazid Thaifur bin Isa bin Surusyan Al-bustami, lahir di
daerah Bustam (Persia) tahun 874-947 M. Nama kecilnya At-Taifur.
Ajaran
tasawuf terpenting Abu Yazid adalah fana' dan baqa'. Dari segi bahasa fana'
berasal dari kata faniya yang berarti musnah atau lenyap. Dalam istilah
tasawuf, adakalanya diartikan sebagai kaadaan moral yang luhur. Pencapaian Abu
Yazid ketahap fana' dapat dicapai setelah meninggalkan segala keinginan selain
keinginan kepada Allah seperti tampak dalam ceritanya.
Adapun
baqa', berasal dari kata baqiya. Arti dari segi bahasa adalah tetap, sedangkan
berdasarkan istilah tasawuf berari mendirikan sifat-sifat terpuji kepada Allah
.
4. Abu Mansyur Al-Hallaj
Nama
lengkap beliau adalah Abu AL-Maghist Al-Husain bin Mansur bin Muhammad
Al-Baidhawi, lahir di Baida, sebuah kota kecil di wilayah Persia, pada tahun
244H / 855M. Dan beliau wafat pada tahun 922M.
Ajaran tasawuf beliau adalah Al-Hulul dan Al-Wujud. Al-Hallaj memeng pernah mengaku bersatu dengan tuhan (Hulul). Kata hulul berdasarkan pengertian bahasa, berarti menempati suatu tempat. Adapun menurut istilah ahli tasawuf berarti paham yang mengatakan bahwa tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat-sifat kemanusian yang ada didalamnya yang ada didalam tubuh itu dilenyapkan .
Ajaran tasawuf beliau adalah Al-Hulul dan Al-Wujud. Al-Hallaj memeng pernah mengaku bersatu dengan tuhan (Hulul). Kata hulul berdasarkan pengertian bahasa, berarti menempati suatu tempat. Adapun menurut istilah ahli tasawuf berarti paham yang mengatakan bahwa tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat-sifat kemanusian yang ada didalamnya yang ada didalam tubuh itu dilenyapkan .
C. TASAWUF FALSAFI
Tasawuf
falsafi adalah sebuah konsep ajaran tasawuf yang mengenal tuhan
(ma'rifat)dengan pendekatan rasio (filsafat) hingga menuju ketingkatan yang
lebih tinggi, bukan hanya mengenal tuhann saja melainkan yang lebi tinggio dari
ituyaitu wahdatul wujud (kesatuan wujud). Bias juga dikatakan tasawuf filsafi
yaitu tasawuf yang kaya dengan pemikiran-pemikiran filsafat . Menurut
At-Taftazani ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya yang samara-samar
akibat banyaknya istilah khusus yang hanya dapat difahami oleh mereka yang
memahami tasawuf jenis ini.
Berikut
ini adalah contoh para sufi beserta ajarannya yang termasuk dalam tasawuf
falsafi.’
1. Ibnu 'Arobi
Nama
lengkap ibnu 'arobi adalah Muhammad bin Ali bin Ahmad bin 'Abdullah At-Tha'i
Al-Haitami.ia lahir di Murcia,Andalusia tenggara, Spanyol, tahun 560 H, Ia dari
keluarga berpangkat hartawan dan ilmuan. Beliau diberi gelar muhyiddin dan
lebih dikenal dengan nama ibnu 'Arobi.
Ajaran sentral ibnu 'Arobi adalah tentang wahdat al wujud (kesatuan wujud).meskipun demikian, istilah wahdat al wujud yang dipakai untuk menyebut ajaran sentralnya itu,tidaklah berasal dari dia, tetapi berasal dari ibnu taimiyah, tokoh yang paling keras mengecam dan mengkritik ajaran sentralnya tersebut. Ibnu taimiyah menilai bahwa ajaran sentral ibnu 'Arobi itu adalah dari aspek tasbihnya (penyerupaan kholiq dengan makhluq) saja.
Meurut Ibnu 'Arobi wujud semua yang ada ini ahnyakah satu dan pada hakikatnya wujud makhluk adalah wujud kholiq pula. Selanjutnya Ibnu 'Arobi menjelaskan hububngan tuhan degan alam. Menurutnya alam ini adalah bayangan tuhan atau bayangan wujud yang hakiki .
Ajaran sentral ibnu 'Arobi adalah tentang wahdat al wujud (kesatuan wujud).meskipun demikian, istilah wahdat al wujud yang dipakai untuk menyebut ajaran sentralnya itu,tidaklah berasal dari dia, tetapi berasal dari ibnu taimiyah, tokoh yang paling keras mengecam dan mengkritik ajaran sentralnya tersebut. Ibnu taimiyah menilai bahwa ajaran sentral ibnu 'Arobi itu adalah dari aspek tasbihnya (penyerupaan kholiq dengan makhluq) saja.
Meurut Ibnu 'Arobi wujud semua yang ada ini ahnyakah satu dan pada hakikatnya wujud makhluk adalah wujud kholiq pula. Selanjutnya Ibnu 'Arobi menjelaskan hububngan tuhan degan alam. Menurutnya alam ini adalah bayangan tuhan atau bayangan wujud yang hakiki .
2.
Al-Jilli
Nama
lengkapnya adalah 'Abdul karim bin ibrohim Al–Jilli. Ia lahir pada tahun 1365
M. Nama Al-jilli diambil dari tempat kelahirannya di Ghilan.ia adalah seorang
sufi yang terkenal dari Bagdad.
Ajaran tasawuf Al-jili yang terpenting adalah paham insan kamil (manusia senpurna). Dan dapat dikatakan bahwa Adam dilihat dari sisi penciptaannya merupakan salah seorang insan kamil denganb segala kesempurnaannya sebab pada dirinya terdapat sifat dan nama Illahiyah.
Al-Jilli berpendapat bahwa sifat dan nama Illahiyah pada dasarnya merupakan milik insan kamil sebagai suatu kemestian yang inheren denagn esensinya. Hal itu karena sifat dan nama tersebut tidak memiliki tempat berwujud, melainkan pada insan kami .
Ajaran tasawuf Al-jili yang terpenting adalah paham insan kamil (manusia senpurna). Dan dapat dikatakan bahwa Adam dilihat dari sisi penciptaannya merupakan salah seorang insan kamil denganb segala kesempurnaannya sebab pada dirinya terdapat sifat dan nama Illahiyah.
Al-Jilli berpendapat bahwa sifat dan nama Illahiyah pada dasarnya merupakan milik insan kamil sebagai suatu kemestian yang inheren denagn esensinya. Hal itu karena sifat dan nama tersebut tidak memiliki tempat berwujud, melainkan pada insan kami .
3. Ibnu Sab'in
Nama
lengkap ibnu sab'in adalah abdul haq bin ibrohim Muhammad bin nashr,seorang
sufi juga seorang filosof dari Andalusia. Ia dilahirkan tahun 614 H.(1217-1218
M.) di kawasan Murcia.
Ibnu
Sab'in adalah seorang pengasas sebuah paham dalam kalangan tasawuf
filosofis,yang dikenal dengan paham kesatuan mutlaq.hal ini karena paham ini
berbeda dari paham paham tasawuf yang memberi ruang lingkup Pada pendapat
pendapat tentang hal yang mungkin dalam suatu bentuk.
Dalam Paham ini ia menempatkan ketuhanan pada tempat pertama. Wujud Allah menurutnya adalah asal segala pada masa lalu, masa kini atau masa depan .
Dalam Paham ini ia menempatkan ketuhanan pada tempat pertama. Wujud Allah menurutnya adalah asal segala pada masa lalu, masa kini atau masa depan .
4.
Ibnu Masarroh '
Nama
lengkap ibnu masarroh adalah muhammadd bin 'Adullah bin masarroh (269-319 H).
beliaau adalah seorang sufi juga seorang filosof dari Andalusia.
Diantara
ajaran ibnu masarroh adal;ah sebagai berikut:
a. Jalan menuju keselamatan adalah menyucikan jiwa, zuhud dan mahabbah yang
merupakan asal dari kesemua kejadian.
b. Dengan penakwilan ala philun atau aliran islamiyah terhadap
ayat- ayat Al-Quran.
c. Sikasa neraka bukanlah bukan bentuk hakikatnya .
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Alloh yang telah memberi kami kesehatan dan kelancaran sehingga
makalah ini selesai.
Makalah
ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Tasawuf yang
bertema memahami tasawuf ahlaki,tasawuf irfani dan
tasauf falsafi , disamping itu pembaca dapat mengetahui pengertian makalah
memahami tasawuf ahlaki,tasawuf irfani dan tasauf falsafi dan tujuannya.
Makalah
ini sesungguhnya masih jauh dari yang diharapkan. Untuk itu kami mohon maaf
atas segala kekurangannya. Semoga Alloh mencatatkannya sebagai amal shalih dan
memberi manfaat untuk kita semua. Amin
Singaparna, September
2014
Penyusun
MAKALAH
MEMAHAMI TASAWUF AHLAKI,TASAWUF IRFANI DAN TASAUF FALSAFI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Ilmu Tasawuf
Disusun Oleh :
KELOMPOK IV
1. M. Nur
Kholik
2. Opa Husni
Mubarok
3. Nindi
Apriliany
K e l a s : Ekos ( B )
Fak / Jur : Syariah / Ekonomi Syariah
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
SINGAPARNA – TASIKMALAYA
2014

Tidak ada komentar:
Posting Komentar