TOKO 0SCAR CLASSER

Minggu, 02 Maret 2014

TUGAS PSIKOLOGI

TUGAS
 PSIKOLOGI
Dosen : H.Bahrum Muttaqin S.Pd M.Pd

 
Nama: Siti Aisyah
Kelas: I C



FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG (IAIC)
SINGAPARNA-TASIKMALAYA
2014
RIWAYAT  PENDIDIKAN


       Saya lahir di Tasikmalaya pada tanggal 17 Maret 1995 dan saya di beri Nama oleh orang tua saya yaitu Siti Aisyah.Saya tinggal di Jl Cigeureung Kecamatan Cipedes Kelurahan Nagarasari Kota Tasikmalaya. Pada masa anak anak yang polos tidak mengetahui apa apa yang ingin menjadi suatu pengetahuan, Disitu saya berkemauan ingin sekolah langsung ke tingkatan SD dan saat itulah taun 2001 awal saya masuk sekolah yang bernama SD NAGARASARI 3 yang terletak di JL Cicariu Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.
      Banyak pengalaman yang saya dapatkan di  SD mulai dari dalam kelas maupun di luar kelas.Masa kanak kanak yang begitu menyenangkan,ceria,suka dan duka telah saya lewati dengan teman teman.Memasuki kelas 1,Saya belajar dari mulai menghitung, membaca dengan cara di Eja karena memang saya tidak mengetahui apa itu abjad dan apa itu angka dengan urutannya.
 
    Waktu terus bergulir semakin lama dengan cara melihat, mendengar ,akhirnya saya bisa membaca menghitung dan yang lainnya. hingga UAS.
Kenaikan kelas pun tiba, sekarang saya mulai Memasuki Kelas 2.
Pelajaran yang mulai mendasar di berikan oleh wali kelas yang bernama Ibu  Hj. Popong  saya masih ingat waktu itu, pelajaran yang susah menurut saya ialah matematika membahas tentang pecahan dan bilangan, mencoba dan trus mencoba tanpa ada putus asa.
Naik kelas 3
      Di kelas 3 ini saya mendapat pelajaran baru yang berbeda dengan sekolah lain yaitu dengan di adakannya Aritmetika dengan perhitungan Sempoa supaya praktis dan cepat dalam berhitung, saya di ajarkan oleh Pak Dadang yang orangnya itu humoris sehingga membuat suasana kelas menjadi ramai dan semangat dalam mempelajarinya.


Naik kelas 4
    Semakin bertambah naik, mata pelajarannya pun ikut bertambah, dan wali kelas yang bernama Ibu Ani  rumahnya pun cukup dekat dengan saya, sehingga kami dan teman-teman sering main dan berdiskusi yang kebetulan putranya pun bersekolah di sana dan satu kelas dengan saya. Dan digurui oleh Ibu Ira yang termasuk guru baru di sekolah kami dan orangnya cantik, baik hati, terlebihnya lagi Ibu Ira belum menikah belajarnya pun seperti kepada kakak sendiri.
Memasuki kelas 5
Saya di wali kelasi oleh ibu Lilis, semakin naik kelas kadar  pelajaran semakin sulit, tetapi tetap saja MTK adalah pelajaran yang lambat untuk saya mengerti entah mengapa.sesekali ada perusahaan yang bersosialisasi ke Sekolah, yaitu dari Shampo/Sabun Lifebuoy, dalam acara tersebut itu di adakan lomba melukis,dan senam dengan irama lagu Lifebuoy. Saya pun mengerti perlombaan tersebut terutama pada senam yang iramanya begitu asyik, gerakan nya pun ikut asyik, mulai dari tangan, pinggul di goyang, dan tepat di Kelas 5 ini, kabar buruk menimpa Siswa /Siswi SD Nagarasari 3, ketika itu dikabarkan bahwa guru mata pelajaran Agama Islam Meninggal Dunia karena penyakit Gula yang dideritanya sejak lama , Guru itu berNama Ibu Ika. Ingat dengan cara belajar nya menghafal do’a Iftitah, surat Al-ghosyiyah, Semua siswa silih berganti berdatangan ke rumahnya almarhumah. untuk melayad jasad almarhumah tersebut, sedih dan rasa duka yang kami rasakan. Kami juga berdo’a semua amal Ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan diapuni segala dosa-dosa nya. Amiin ya Allah yaa robbal ‘alamin
Naik ke kelas 6
Sekarang ini adalah belajar mempertaruhkan diri selama 6 tahunitu, dimana UN adalah ujian yang bikin membingungkan fikiran, perasaan tidak menentu. Pada waktu itu saya belajar MTK, tetapi saya tidak bisa mengerjakan pelajaran tersebut, sampai sampai guru tersebut pernah mencoret saya dengan pulpennya karena saya tidak bisa, awalnya saya sakit hati dan kesal terhadap sikap guru, tetapi lama kelamaan saya berfikir itu rasa kasih sayang guru kepada muridnya.
Lulus atau tidak nya telah membuat pikiran saya bingung, rasa cemas yang sangat mengganggu fikiran saya, membuat semangat belajar saya menurun, tetapi dengan perjuangan dan dorongan dari orang tua saya, saya dapat melaksanakan US dan UN dengan baik.
Tibalah pada waktu yang sangat saya nanti-nantikan, dimana pada hari itu hari yang sangat menegangkan, karena pada hari itu sangat menentukan lulus atau tidak nya saya, ketika surat kelulusan dibagikan rasa menegangkan, dan hati tidak karuan pun telah menyerang diri ini, tetapi  setelah surat kelulusan itu dibuka Alhamdulillah saya lulus dengan nilai yang begitu memuaskan.
Tidak lama setelah hari kelulusan, seluruh siswa siswi SD Nagarasari 3 mengadakan acara perpisahan dan kenaikann kelas, pada waktu itu kami tidak ingin berpisah dengan teman-teman yang lain, berat rasa nya jika harus berpisah bersama meraka, tetapi itulah kehidupan dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. 
   Perpisahan yang di rasakan oleh semuanya. Sedih, senang itulah yang dirasakan karena sebentar lagi akan memasuki tingkat sekolah menengah yaitu SMP/Mts sesuai keinginan.Pada tahun 2007 saya lulus dan melanjutkan ke MTs RIYADLUSH SHORFIYYAH  yang berada di Awiluar Purbaratu Desa Singkup Kota Tasikmalaya.Disana saya sekolah dan pesantren, belajar mandiri jauh dari oang tua.
      Suasana yang sedikit berbeda telah terasa oleh saya pengalaman SD kemarin yang kebanyakan tidak serius. Dari mulai kelas baru, teman baru tempat tinggal baru dan mata pelajarannya pun bertambah .ilmu pengetahuan, wawasan mulai luas, kedewasaan yang muncul dari masuk SD menjadi MTs. Pelajaran yang terus menerus membuat saya bersemangat dalam belajar hingga akhirnya Ujian Sekolah mendapatkan peringkat antara 3,2,4. Diluar jam sekolahpun saya ikut aktif mengikuti kegiatan Osis ataupun Pramuka. Lomba Gladi Tangkas dalam Pramuka  se Jabar menjadi pengalaman yang tak terlupakan meskipun tidak menang. Menurut saya orang yang aktif itu bukan orang yang bagaimana menurut pandangan, justru orang aktiflah yang bagus, Semakin bisa itu karena sudah biasa.
     Entah kenapa ketika menjalani kehidupan dipesantren tersebut, lama kelamaan saya tidak betah dengan suasana dipesantren itu, karena ada sesuatu yang mengerikan menghampiri saya, dan langsung saya pun berbicara kepada ke 2 orang tua saya, dan menceritakan kejadian tersebut. Dan semakin sering saya bercerita tentang ke tidak betahan saya, maka akhirnya saya meminta kepada ke dua orang tua saya untuk memindahkan sekolah saya ke sekolah lain. semakin sering saya berbicara tetang keinginan saya untuk pindah sekolah kepada mereka, maka akhirnya ke orang tua saya pun mengabulkan nya, dan akhir nya saya pun dipindahkan ke SMP NURUL IMAN yang terletak di Sirna Galih, Indihiang, Tasikmalaya. Ketika saya sudah dipindahkan dari SMP tersebut, saya pun tidak pesantren lagi, tetapi saya tinggal dirumah dan mengaji seperti biasa, di kampung kampung.
    Memang suasana di SMP sangat berbeda, tidak seperti di MTs dulu, tetapi setelah hari demi hari dijalani ternyata sangat menyenangkan, susah dan senang bersama teman-teman yang lain pun telah saya rasakan di SMP itu, apa lagi seteah saya mempunyai seorang sahabat yang begitu dekat dengan saya, kebersamaan yang muncul 3tahun telah dinikmati sesuai dengan perkembangan zaman, istilah dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan kini sudah datang, berat rasanya untuk meninggalkan hal itu, akan tetapi masa depan masih panjang saya dan teman teman lulus pada tahun 2010 dan melanjutkan ke jenjang yang lebih atas yaitu SMA/MA. Bingung yang selalu melanda harus kemanakah dilanjutkan? Disamping sekolah saya ingin melanjutkan ke pondok pesantren lagi memperdalam ilmu agama. Agar ilmu duniawinya punya ukhrowinyapun tak ketinggalan . Akhirnya keputusan sudah ada, saya melanjutkan sekolah ke sekolah yang dulu ayah belajar disana yaitu ke MA MANARUL HUDA pada tahun 2010 saya mulai masuk sekolah.Suasana baru terulang kembali, kelas baru, tempatnya juga ikut baru kembali, yang berada di Sukasirna Sukarame Singaparna kabupaten Tasikmalaya.
            Suasana yang indah, nyaman, dsb. Karena lingkungannya yang sejuk jauh dari penduduk dan polusi udara. Hanya ada sawah yang hijau dan pepohonan yang berjajar. Semakin saya memasuki tingkat atas kedewasaan semakin terasa. Pemikiran semakin berkembang . Mata pelajaran yang hampir sama dengan MTs, tetapi diperdalami kembali. Ada salah satu mata pelajaran yang dari MTs belum juga mengerti yaitu TIK, dulu gurunya itu jarang masuk karena selalu ada halangan. Sampai-sampai sesudah keluar dari MA tersebut saya kurang mengerti dengan pelajaran tersebut.
            Di MA ini saya merasa sedikit berbeda dengan sekolah lain. Tempat antara siswa dan siswi memakai hijab, dan pergaulan dengan lawan jenis pun terbatas tidak seperti diluar, saya  senang bisa masuk ke pesantren tersebut, terlebih setelah mengenal teman-teman lebih dekat, suka, duka pun kami jalani bersama,
      Hari demi hari telah berlalu setelah memasuki kelas 12 kebersamaan bersama teman teman semakin erat mengisi waktu istirahat dengan saling berbagi  makanan.Setiap malam saya dengan teman teman belajar bersama dikelas, karena sekolah dengan asrama cukup dekat jaraknya.Dan di hubungkan sebentar lagi akan memasuki ujian nasional, kami belajar terus agar dikemudian hari sukses dan bisa mengerjakan soal soal yang ada .Waktu yang terus bergulir hingga di tahun 2013 kemarin saya dan teman teman lulus tinggi dan masuklah saya ke (IAIC). Itulah Riwayat PENDIDIKAN saya mohon maaf apabila ada kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar