TUGAS
PSIKOLOGI
Dosen : H.Bahrum Muttaqin S.Pd M.Pd
Nama:
Siti Aisyah
Kelas:
I C
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM CIPASUNG (IAIC)
SINGAPARNA-TASIKMALAYA
2014
RIWAYAT
PENDIDIKAN
Saya lahir di Tasikmalaya pada tanggal
17 Maret 1995 dan saya di beri Nama oleh orang tua saya yaitu Siti Aisyah.Saya
tinggal di Jl Cigeureung Kecamatan Cipedes Kelurahan Nagarasari Kota
Tasikmalaya. Pada masa anak anak yang polos tidak mengetahui apa apa yang ingin
menjadi suatu pengetahuan, Disitu saya berkemauan ingin sekolah langsung ke
tingkatan SD dan saat itulah taun 2001 awal saya masuk sekolah yang bernama SD
NAGARASARI 3 yang terletak di JL Cicariu Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes
Kota Tasikmalaya.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan di SD mulai dari dalam kelas maupun di luar
kelas.Masa kanak kanak yang begitu menyenangkan,ceria,suka dan duka telah saya
lewati dengan teman teman.Memasuki kelas 1,Saya belajar dari mulai menghitung,
membaca dengan cara di Eja karena memang saya tidak mengetahui apa itu abjad
dan apa itu angka dengan urutannya.
Waktu terus bergulir semakin lama dengan
cara melihat, mendengar ,akhirnya saya bisa membaca menghitung dan yang lainnya.
hingga UAS.
Kenaikan
kelas pun tiba, sekarang saya mulai Memasuki Kelas 2.
Pelajaran
yang mulai mendasar di berikan oleh wali kelas yang bernama Ibu Hj. Popong
saya masih ingat waktu itu, pelajaran yang susah menurut saya ialah
matematika membahas tentang pecahan dan bilangan, mencoba dan trus mencoba
tanpa ada putus asa.
Naik
kelas 3
Di kelas 3 ini saya mendapat pelajaran
baru yang berbeda dengan sekolah lain yaitu dengan di adakannya Aritmetika
dengan perhitungan Sempoa supaya praktis dan cepat dalam berhitung, saya di
ajarkan oleh Pak Dadang yang orangnya itu humoris sehingga membuat suasana
kelas menjadi ramai dan semangat dalam mempelajarinya.
Naik
kelas 4
Semakin bertambah naik, mata pelajarannya
pun ikut bertambah, dan wali kelas yang bernama Ibu Ani rumahnya pun cukup dekat dengan saya,
sehingga kami dan teman-teman sering main dan berdiskusi yang kebetulan
putranya pun bersekolah di sana dan satu kelas dengan saya. Dan digurui oleh
Ibu Ira yang termasuk guru baru di sekolah kami dan orangnya cantik, baik hati,
terlebihnya lagi Ibu Ira belum menikah belajarnya pun seperti kepada kakak
sendiri.
Memasuki
kelas 5
Saya
di wali kelasi oleh ibu Lilis, semakin naik kelas kadar pelajaran semakin sulit, tetapi tetap saja
MTK adalah pelajaran yang lambat untuk saya mengerti entah mengapa.sesekali ada
perusahaan yang bersosialisasi ke Sekolah, yaitu dari Shampo/Sabun Lifebuoy,
dalam acara tersebut itu di adakan lomba melukis,dan senam dengan irama lagu Lifebuoy.
Saya pun mengerti perlombaan tersebut terutama pada senam yang iramanya begitu
asyik, gerakan nya pun ikut asyik, mulai dari tangan, pinggul di goyang, dan
tepat di Kelas 5 ini, kabar buruk menimpa Siswa /Siswi SD Nagarasari 3, ketika
itu dikabarkan bahwa guru mata pelajaran Agama Islam Meninggal Dunia karena
penyakit Gula yang dideritanya sejak lama , Guru itu berNama Ibu Ika. Ingat dengan
cara belajar nya menghafal do’a Iftitah, surat Al-ghosyiyah, Semua siswa silih
berganti berdatangan ke rumahnya almarhumah. untuk melayad jasad almarhumah
tersebut, sedih dan rasa duka yang kami rasakan. Kami juga berdo’a semua amal
Ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan diapuni segala dosa-dosa nya. Amiin ya
Allah yaa robbal ‘alamin
Naik
ke kelas 6
Sekarang
ini adalah belajar mempertaruhkan diri selama 6 tahunitu, dimana UN adalah
ujian yang bikin membingungkan fikiran, perasaan tidak menentu. Pada waktu itu
saya belajar MTK, tetapi saya tidak bisa mengerjakan pelajaran tersebut, sampai
sampai guru tersebut pernah mencoret saya dengan pulpennya karena saya tidak
bisa, awalnya saya sakit hati dan kesal terhadap sikap guru, tetapi lama
kelamaan saya berfikir itu rasa kasih sayang guru kepada muridnya.
Lulus
atau tidak nya telah membuat pikiran saya bingung, rasa cemas yang sangat
mengganggu fikiran saya, membuat semangat belajar saya menurun, tetapi dengan
perjuangan dan dorongan dari orang tua saya, saya dapat melaksanakan US dan UN
dengan baik.
Tibalah
pada waktu yang sangat saya nanti-nantikan, dimana pada hari itu hari yang
sangat menegangkan, karena pada hari itu sangat menentukan lulus atau tidak nya
saya, ketika surat kelulusan dibagikan rasa menegangkan, dan hati tidak karuan
pun telah menyerang diri ini, tetapi
setelah surat kelulusan itu dibuka Alhamdulillah saya lulus dengan nilai
yang begitu memuaskan.
Tidak
lama setelah hari kelulusan, seluruh siswa siswi SD Nagarasari 3 mengadakan
acara perpisahan dan kenaikann kelas, pada waktu itu kami tidak ingin berpisah
dengan teman-teman yang lain, berat rasa nya jika harus berpisah bersama
meraka, tetapi itulah kehidupan dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan.
Perpisahan yang di rasakan oleh semuanya. Sedih,
senang itulah yang dirasakan karena sebentar lagi akan memasuki tingkat sekolah
menengah yaitu SMP/Mts sesuai keinginan.Pada tahun 2007 saya lulus dan
melanjutkan ke MTs RIYADLUSH SHORFIYYAH
yang berada di Awiluar Purbaratu Desa Singkup Kota Tasikmalaya.Disana
saya sekolah dan pesantren, belajar mandiri jauh dari oang tua.
Suasana yang sedikit berbeda telah terasa
oleh saya pengalaman SD kemarin yang kebanyakan tidak serius. Dari mulai kelas
baru, teman baru tempat tinggal baru dan mata pelajarannya pun bertambah .ilmu
pengetahuan, wawasan mulai luas, kedewasaan yang muncul dari masuk SD menjadi
MTs. Pelajaran yang terus menerus membuat saya bersemangat dalam belajar hingga
akhirnya Ujian Sekolah mendapatkan peringkat antara 3,2,4. Diluar jam
sekolahpun saya ikut aktif mengikuti kegiatan Osis ataupun Pramuka. Lomba Gladi
Tangkas dalam Pramuka se Jabar menjadi
pengalaman yang tak terlupakan meskipun tidak menang. Menurut saya orang yang
aktif itu bukan orang yang bagaimana menurut pandangan, justru orang aktiflah
yang bagus, Semakin bisa itu karena sudah biasa.
Entah kenapa ketika menjalani kehidupan
dipesantren tersebut, lama kelamaan saya tidak betah dengan suasana dipesantren
itu, karena ada sesuatu yang mengerikan menghampiri saya, dan langsung saya pun
berbicara kepada ke 2 orang tua saya, dan menceritakan kejadian tersebut. Dan
semakin sering saya bercerita tentang ke tidak betahan saya, maka akhirnya saya
meminta kepada ke dua orang tua saya untuk memindahkan sekolah saya ke sekolah
lain. semakin sering saya berbicara tetang keinginan saya untuk pindah sekolah
kepada mereka, maka akhirnya ke orang tua saya pun mengabulkan nya, dan akhir
nya saya pun dipindahkan ke SMP NURUL IMAN yang terletak di Sirna Galih,
Indihiang, Tasikmalaya. Ketika saya sudah dipindahkan dari SMP tersebut, saya pun
tidak pesantren lagi, tetapi saya tinggal dirumah dan mengaji seperti biasa, di
kampung kampung.
Memang suasana di SMP sangat berbeda, tidak
seperti di MTs dulu, tetapi setelah hari demi hari dijalani ternyata sangat
menyenangkan, susah dan senang bersama teman-teman yang lain pun telah saya
rasakan di SMP itu, apa lagi seteah saya mempunyai seorang sahabat yang begitu
dekat dengan saya, kebersamaan yang muncul 3tahun telah dinikmati sesuai dengan
perkembangan zaman, istilah dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan kini
sudah datang, berat rasanya untuk meninggalkan hal itu, akan tetapi masa depan
masih panjang saya dan teman teman lulus pada tahun 2010 dan melanjutkan ke
jenjang yang lebih atas yaitu SMA/MA. Bingung yang selalu melanda harus
kemanakah dilanjutkan? Disamping sekolah saya ingin melanjutkan ke pondok
pesantren lagi memperdalam ilmu agama. Agar ilmu duniawinya punya ukhrowinyapun
tak ketinggalan . Akhirnya keputusan sudah ada, saya melanjutkan sekolah ke
sekolah yang dulu ayah belajar disana yaitu ke MA MANARUL HUDA pada tahun 2010
saya mulai masuk sekolah.Suasana baru terulang kembali, kelas baru, tempatnya
juga ikut baru kembali, yang berada di Sukasirna Sukarame Singaparna kabupaten
Tasikmalaya.
Suasana yang indah, nyaman, dsb.
Karena lingkungannya yang sejuk jauh dari penduduk dan polusi udara. Hanya ada
sawah yang hijau dan pepohonan yang berjajar. Semakin saya memasuki tingkat
atas kedewasaan semakin terasa. Pemikiran semakin berkembang . Mata pelajaran
yang hampir sama dengan MTs, tetapi diperdalami kembali. Ada salah satu mata
pelajaran yang dari MTs belum juga mengerti yaitu TIK, dulu gurunya itu jarang
masuk karena selalu ada halangan. Sampai-sampai sesudah keluar dari MA tersebut
saya kurang mengerti dengan pelajaran tersebut.
Di MA ini saya merasa sedikit berbeda dengan sekolah lain. Tempat antara
siswa dan siswi memakai hijab, dan pergaulan dengan lawan jenis pun terbatas
tidak seperti diluar, saya senang bisa
masuk ke pesantren tersebut, terlebih setelah mengenal teman-teman lebih dekat,
suka, duka pun kami jalani bersama,
Hari demi hari telah berlalu setelah
memasuki kelas 12 kebersamaan bersama teman teman semakin erat mengisi waktu
istirahat dengan saling berbagi
makanan.Setiap malam saya dengan teman teman belajar bersama dikelas,
karena sekolah dengan asrama cukup dekat jaraknya.Dan di hubungkan sebentar
lagi akan memasuki ujian nasional, kami belajar terus agar dikemudian hari
sukses dan bisa mengerjakan soal soal yang ada .Waktu yang terus bergulir
hingga di tahun 2013 kemarin saya dan teman teman lulus tinggi dan masuklah
saya ke (IAIC). Itulah Riwayat PENDIDIKAN saya mohon maaf apabila ada
kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar