Sofbol
|
Induk organisasi
|
|
|
Pertama dimainkan
|
Amerika Serikat, 1887
|
|
Data lengkap
|
|
|
Jumlah pemain
|
9 orang per tim
|
Suasana sebuah pertandingan sofbol
di Jerman.
Sofbol atau dikenal dengan softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim.
Permainan sofbol lahir di Amerika
Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari
olahraga sejenis yaitu bisbol
atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut
dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi
sasaran pemain lawan, yaitu pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah
regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba
mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu
home plate.
Terdapat tiga tipe permainan sofbol:
- Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove.
- Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
- Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
Lapangan
Diagram lapangan sofbol.
Lapangan sofbol berbentuk bujur sangkar. Dibagi
menjadi daerah fair (fair territory) dan daerah foul (foul territory).
Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua bagian, bagian dalam (Infield),
dan bagian luar (outfield).
Di dalam daerah dalam terdapat 4 marka (base). Setiap marka diberi nomor berlawanan
dengan arah jarum jam, dimulai dari marka
awal yang disebut home plate, diteruskan dengan marka pertama, marka
kedua dan marka ketiga. Marka berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci)
yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat marka
membentuk bentuk empat persegi yang disebut berlian (diamond).
Di belakang home plate
terdapat batasan yang disebut backstop sejauh 7,62 dan 9,14 meter di
belakang home plate.
Jarak lintasan antar marka yang ditentukan
|
Lintasan
Fast Pitch
|
Lintasan
Slow Pitch
|
|
60 kaki (18,29 m)
|
60 kaki atau 65 kaki (19,81 m)
|
Jarak melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan
|
Dewasa
|
Di bawah 18
tahun
|
Di bawah 15
tahun
|
|||
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
|
43 kaki (13,11 m)
|
46 kaki (14,02 m)
|
40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46 kaki (14,02 m)
|
40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46 kaki (14,02 m)
|
Jarak melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan
|
Dewasa
|
Di bawah 18
tahun
|
Di bawah 15
tahun
|
||||
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
(univ)
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
|
50 kaki (14,02 m)
|
50 kaki (15,24 m)
|
50 kaki (15,24 m)
|
50 kaki (14,02 m)
|
46 kaki (14,02 m)
|
50 kaki (14,02 m)
|
46 kaki (14,02 m)
|
Peralatan
Bola sofbol.
Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan sofbol termasuk
sebuah bola. Sofbol menggunakan bola berwarna kuning dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan (glove)
dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk menangkap bola, sementara first
baseman dan penangkap bola mengenakan mitt (glove mempunyai
jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat) yang digunakan
dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang diperuntukkan untuk
sofbol. Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang boleh digunakan
tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional. Helm pemukul bola
dipakai untuk melindungi kepala
seorang pemukul bola dari terjangan bola dan cedera, sementara pakaian
pelindung (protective gear) untuk seorang penangkap bola, dan sepatu pool (cleats). Yang
terakhir adalah uniform atau seragam. Tiap pemain
menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar sama.
Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan
seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim
dalam melaksanakan pertandingan resmi.
Wasit pertandingan
Dalam pertandingan sofbol terdapat minimal satu orang hingga tujuh orang hakim atau wasit (umpire). Terdapat
satu orang plate umpire dan tiga wasit marka yang menjaga pertandingan. Selebihnya
wasit memantau daerah luar. Dalam pertandingan fast pitch
dihakimi oleh empat wasit (satu plate umpire, tiga wasit marka).
Istilah untuk seorang wasit adalah “blue”, disebabkan seragam mereka selalu
berwarna biru. Posisi seorang wasit
adalah berdiri di belakang penangkap bola dan pemukul bola . Berfungsi untuk
melihat arah datangnya bola yang dilempar pelempar bola ke penangkap bola apakah
itu strike atau ball. Wasit juga mengawasi jalannya permainan
dengan cermat untuk menentukan peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjaga
agar pemain mematuhi peraturan.
Sebagai pemimpin pertandingan adalah Umpire plate. Karena sifatnya
sebagai pemimpin pertandingan,
kekuasaan umpire plate dalam sebuah pertandingan sofbol adalah mutlak,
Walaupun dapat diprotes (appealed) keputusannya tidak dapat diganggu gugat apabila protes yang dilakukan pemain atau pelatih atau
manager team menyangkut ajustment, tapi protes dapat dilakukan dan dapat
diterima apabila protes dilaukan terhadap salah penerapan rules. Jadi ada
permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes (game under protes, selengkapnya
dapat dibaca pada Rules Permainan Softball yang dikeluarkan oleh ISF). seorang
wasit dapat mengeluarkan siapa saja baik pemain atau bahkan seorang pelatih keluar lapangan,
jika menurut wasit mengganggu jalannya pertandingan.
Permainan
Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim minimal
memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding
masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak
angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang
pelempar bola tim bertahan melemparkan bola ke arah penangkap bola
sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran
memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga
berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat
giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul
digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua marka secara berurutan dan
kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi
dan menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning.
Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim
lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan
sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung
situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang
mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang.
Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim
dalam keadaan seri, inning tambahan
dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie
break atau seri. Pada permulaan
permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.
Pelempar bola
Permainan dimulai pada saat wasit memulai pertandingan dan meneriakkan kata
“Play Ball”. Setelah pemain bertahan memasuki daerah jaganya
masing-masing, pertarungan antara pelempar bola di tim bertahan dan pemukul
bola di tim yang mendapat giliran memukul dapat dimulai. Seorang pelempar bola
berdiri di atas plate dan menghadap ke arah penangkap bola. Pelempar
bola akan berusaha melempar bola sekuat tenaga ke mitt penangkap bola.
Posisi bola lempar mempunyai wilayah khusus yang disebut zona strike (strike zone), dimana hasil akhir lemparan
terdapat di atas home plate dan tingginya tidak lebih dari dada dan tidak kurang dari lutut pemukul bola. Jika bola dalam zona strike tidak terpukul oleh pemukul
bola, maka wasit akan berteriak “strike”. Dan apabila bola keluar dari zona strike, namun pemukul bola tidak
mencoba memukul bola maka wasit akan berteriak “ball”. Zona strike adalah zona dimana bola dalam wilayah pukul pemukul
bola. Pada saat melempar, pelempar bola akan berusaha membuat bola strike
dengan sekuat tenaga agar pemukul bola kesusahan memukul bola walaupun bola
berada di zona pukulnya. Sehingga tantangan seorang pelempar bola adalah
melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.
Penangkap bola
Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang penangkap bola. Penangkap
bola dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas menangkap lemparan
pelempar bola. Catcher menggunakan helm
(topeng penangkap bola) untuk melindungi kepala dan muka, pelindung tubuh untuk melindungi daerah badan dan pelindung kaki untuk melindungi
daerah lutut ke bawah. Posisi
penangkap bola adalah jongkok di belakang pemukul bola. Seorang pelempar bola
dan penangkap bola diharuskan memiliki komunikasi yang baik dengan
isyarat-isyarat untuk bekerjasama
mematikan seorang pemukul bola. Seorang penangkap bola kadang adalah pengatur strategi yang baik, karena
dalam pertandingan penangkap bola dapat melihat seluruh situasi yang terjadi di depannya.
Penjaga
Selain pelempar bola dan penangkap bola , tim bertahan memiliki 7 orang
penjaga (fielder) yang terbagi dalam 4 penjaga daerah dalam (infielder)
dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder). Bagian dalam yaitu penjaga
marka satu (pertama), penjaga marka dua (kedua), Penjaga antara marka dua dan
tiga (shortstop), dan penjaga marka tiga (ketiga). Sedangkan penjaga
luar terdapat di sebelah kiri
(penjaga kiri), tengah (penjaga tengah), dan kanan (penjaga kanan). Semua penjaga (termasuk
pelempar bola dan penangkap bola) berusaha mematikan 3 orang tim lawan agar
mendapat giliran memukul. Karena run hanya bisa didapatkan dalam posisi
menyerang.
Pemukul bola
Tiap pemukul bola mempunyai kesempatan 3 kali strike dan 4 kali ball.
3 kali strike akan membuat pemukul bola mati “Strike Out”. Dan
apabila 4 kali ball maka pemukul bola diperbolehkan jalan bebas ke arah marka satu (free walk).
Apabila pemukul berhasil memukul bola, pemukul bola akan berlari sekuat tenaga
mencapai marka satu sebelum bola pukulannya dikembalikan atau di tangkap oleh
penjaga marka satu. Jika pemukul bola berhasil sampai di marka satu sebelum
penjaga marka satu menangkap bola maka pemukul bola “safe”'. Namun bila penjaga
marka satu lebih cepat menangkap bola, maka pemukul bola “out”.
Terdapat berbagai macam jenis memukul. Hit, Bunt, hit and
run, Steal dan lain-lain. Tergantung situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis hit
digunakan sesuai strategi
yang akan ditempuh tim penyerang.
Sejarah
Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang
diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September
1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock.
Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard
sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak
bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah
skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah
sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan
reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat
hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George
Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan
dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil
sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya
menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat
menyerupai lapangan bisbol.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan
Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu
dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal.
Dinamakan indoor baseball. Karena bentuk bola yang
berubah-ubah. Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan
untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten
ball, army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball,
dan playground ball.
Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana
dilakukan di dalam ruangan. Tahun 1908 organisasi
amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball
Association of the United States) mengatur olah raga ini untuk dimainkan di
luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi
Nasional (the National Recreation Congress) meminta komisi untuk
menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926 nama "softball"
digunakan walaupun belum diresmikan.
Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi
Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana
telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol
kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita
yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang
dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi
industri di wilayahnya.
Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi. Dan
pada tahun 1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan
standardisasi peraturan sofbol. Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat
itu, khususnya pada tahun 1946, dimana terdapat perubahan jumlah pemain dalam
satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh dinamakan “shortfielder”
pada saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar yang
menjelalajah di belakang dalam. Tahun 1950 jarak antara pitcher’s plate
dan home plate ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114
meter).
Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim
yang besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun
pria , dapat memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan
sebagai kegiatan di luar permainan resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan
latihan rutin yang diperlukan, sejenis dalam bisbol.
Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi
Sofbol Amatir Amerika.
Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun. Ini tidak termasuk anggota pria
maupun wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain
sofbol juga menjadi olahraga yang digemari baik pria wanita tua maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors,
memenangi kejuaraan internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi
Sofbol Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan
kejuaraan tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional
(International Softball Federation). Australia memenangkan
kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965.
Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation)
Anggota-anggota Federasi Sofbol Internasional
Badan inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut
permainan olahraga sofbol yang
berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini.
Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan
oleh negara-negara anggotanya.
Terbentuknya Federasi
Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar
negara yang bersifat internasional.
Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan Sofbol Dunia (World Cup of
Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball Association
dibawah naungan International Softball Federation.
Negara-negara anggota ISF yang memasuki babak kualifikasi tiap tahun
mengirimkan kontingennya untuk bertanding. Setalah lolos kualifikasi, sejumalah
6 negara akan bertanding satu sama lain (5 pertandingan). Dan 2 tim terbaik
akan bertanding untuk memperebutkan posisi juara one-game-winner-take-all
championship.
Juara terdahulu:
- 2005- Jepang 3 Amerika Serikat 1
- 2006- Amerika Serikat 5 Jepang 2
- 2007- Amerika Serikat 3 Jepang 0
Pada tahun 2007, Indonesia
berhasil menorehkan sejarah lolos ke World Cup of Softball pertama kalinya. Indonesia bertanding dengan
negara-negara lainnya di Oklahoma City dalam World Cup of Softball
setelah berhasil memasuki peringkat 3 dalam kualifikasi antar negara Asia.
Sofbol di Indonesia
Sebelum perang kemerdekaan sofbol
sudah ada yang memainkan di Indonesia,
namun sifatnya masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah
tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya
pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai
tahun 1966. Oleh karenanya sampai tahun itu, sofbol hanya dimainkan oleh
puteri. Ketika Asian Games
Bangkok, terbukalah mata
kita bahwa sebenarnya olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik oleh puteri
maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi olahraga bisbol.
Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara
negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini
secara serius. Mulanya sofbol hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah
menjadi salah satu cabang olahraga
yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa.
Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia, diperlukan suatu badan
yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya
wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol tingkat
nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu
sejak PON VII di Surabaya, sofbol menjadi
salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan.
Liga Sofbol Indonesia
(LSI)
Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan
masyarakat, PB Perbasasi
membentuk Liga Sofbol Indonesia.
LSI diselenggarakan pertama
kali pada tahun 2004. Putaran pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei
2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di Bandung, Juli 2004. Putaran
ketiga liga yang diikuti enam klub berlangsung di Surabaya, tanggal 26-27
November 2004. Seluruh klub peserta liga saat ini masih terbatas beberapa klub.
Mereka adalah Citra Muda, Prambors, Garuda, Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP,
Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda (Lampung), dan Pirates (Kaltim)
Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan pertandingan bergengsi menuju
semipro. Selain pemain Indonesia,
klub-klub peserta LSI dapat menggunakan
pemain asing dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing membolehkan
Jumlah maksimal pemain asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat
menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya bisa
menggantikan pemain asing.
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan semesta ‘alam.
Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur
kepada Allah yang telah memberikan taufik hidayah-Nya kepada penulis sehingga
makalah yang berjudul “sofbol” dapat terselesaikan. Dengan terjilidnya makalah
ini diharapkan bisa menjadi sumber bacaan informasi pengetahuan tentang sofbol,
dan dengan makalah ini semoga dapat menambah cakrawala pengetahuan bagi penulis
maupun pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kepada guru pembimbing dan para
pembaca, para pakar, penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi
kesempurnaan makalah dalam pembuatan pada waktu selanjutnya. Kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyusunan ini, dan semua pihak yang telah memberikan
kritik dan saran konstruktif demi sempurnanya makalah ini, Penulis mengucapkan
terima kasih.
Semoga makalah ini benar-benar bermanfa’at bagi siapa saja
yang membaca dan mempelajarinya, Amiin.
Cipasung Juni 2015
Penyusun
MAKALAH
SOFBOL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Penjaskes
DISUSUN OLEH :
IRFAN NUR ALIM
KELAS : X – AGAMA 1
MADRASAH ALIYAH NEGERI CIPASUNG
SINGAPARNA – TASIKMALAYA
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar