MUBTADA
KHOBAR
1.
Pengertian
Mubtada ialah isim marfu’ yang kosong atau
bebas dari amil lafazh, yakni : yang merafa’kan mubtada itu bukan amil lafazh,
seperti fa’il atau naibul fa’il, melainkan oleh amil maknawi, yaitu oleh ibtida
atau permulaan kalimat saja.
Sedangkan khobar adalah isim marfu’ yang
di-musnadkan atau disandarkan kepada mubtada, yakni tidak aka nada khobar kalau
tidak ada mubtada dan mubtada itulah yang merafa’kan khobar,
seperti : زَيْدٌ
قَائِمٌ (Zaid berdiri). Lafazh (زَيْدٌ
) menjadi mubtada yang dirafa’kan oleh ibtida, tanda rafa’nya dengan dhomah
karena isim mufrod. Sedangkan ( قَائِمٌ)
menjadi khobarnya yang di rafa’kan oleh mubtada, tanda rafa’nya dengan dhomah
karena isim mufrod
2.
Pembagian Mubtada
Mubtada terbagi menjadidua bagian, yaitu :
- Mubtada yang zhahir
- Mubtada Mudhmar (dhamir)
Mubtada zhahir penjelasannya telah dikemukakan.
Sedangkan mubtada yang mudhmar (isim dhomir) ada 12 (dua belas), yaitu :
- Saya = اَنَا
- Kami atau kita = نَحْنُ
- Kamu laki-laki = اَنْتَ
- Kamu perempuan = اَنْتِ
- Kamu berdua laki-laki/perempuan = اَنْتُمَا
- Kalian laki-laki = اَنْتُمْ
- Kalian perempuan = اَنْتُنَّ
- Dia laki-laki = هُوَ
- Dia perempuan = هِيَ
- Mereka berdua laki-laki/perempuan = هُمَا
- Mereka semua laki-laki = هُمْ
- Mereka semua perempuan = هُنَّ
Seperti : (اَنَا قَائِمٌ )
Adapun
meng-I’rob-nya adalah sebagai berikut :
(اَنَا ) (saya) berkedudukan menjadi mubtada yang
dirafa’kan, tanda rafa’nya mabni sukun. Sedangkan lafazh ( قَائِمٌ) menjadi khobar, di rafa’ kan, tanda rafa’ nya dengan dhomah.
3.
Pembagian Khobar
Khobar ada dua bagian, yaitu :
- Khobar Mufrod
Khobar mufrod adalah khobar yang buka berupa
jumlah (kalimat) dan bukan pula menyerupai jumlah.
Contoh : (زَيْدٌ
قَائِمٌ ) Zaid berdiri, kedua-duanya isim mufrod.
Dan juga termasuk khobar mufrod bila mubtada
dan khobar itu terdiri dari isim tasniyah dan jamak, seperti contoh dibawah ini
:
(الزَّيْدُوْنَ
قَائِمُوْنَ ) = Zaid-zaid itu berdiri
(الزَّيْدَانِ
قَائِمَانِ ) = dua Zaid itu berdiri
(الزُّيُوْدُ
قَائِمُوْنَ ) = Zaid-zaid itu berdiri
2.
Khobar Ghoiru Mufrod
Adalah khobar yang terdiri dari jumlah, jumlah
ismiyah (mubtada dan khobar) atau jumlah fi’liyah (yaitu terdiri dari fi’il dan
fa’il)
Contoh :
(زَيْدٌ قَامَ اَبُوْهُ
)
(زَيْدٌ جَارِيَتُهُ
ذَاهِبَةٌ )
ISIM MA’RIFAT
DAN NAKIROH
Isim Nakirah
Definisi Isim
Nakirah adalah: Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang
tidak ditentukan. contoh: جَاءَ طَالِبٌ
Ada dua jenis
isim Nakirah:
(1). Kalimah
Isim dapat dipasangi AL dan membekaskan ma’rifah atau menjadikannya
tertentu. contoh: المدرسة
maka dapat
dipasangi AL dan membekaskan Ma’rifah menjadi contoh:
الرَّجُلُ
شُجَاعٌ، الكِتَابُ نَفِيْسٌ
(2). Kalimah
Isim menduduki kedudukan Isim yang dapat dipasangi AL, seperti lafazh ذُوْ artinya “pemilik” sinonim
dengan lafazh صَاحِبٌ “pemilik“.
Contoh: جَاءَ ذُوْ عِلْمٍ
pada contoh ini
maksudnya adalah صَاحِبُ عِلْمٍ “pemilik Ilmu”
maka lafadz ذُوْ adalah isim nakirah
yang tak dapat dijodohkan dengan AL, akan tetapi ia menduduki kedudukan Isim
yang dapat dipasangi AL pemberi bekas ma’rifah, yaitu lafazh صَاحِبُ.
Isim Ma’rifat
Definisi Isim
Ma’rifat adalah: Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang
tertentu. contoh: أَنْتَ مُخْلِص
Ada dua jenis
isim Ma’rifat:
(1). Kalimah
Isim tidak dapat dipasangi AL, pun tidak menduduki kedudukan Isim
dapat dipasangi AL. Contoh: جَاءَ عَلِيٌّ
(2).
Kalimah Isim dapat menerima AL, akan tetapi tidak membekaskan ma’rifat. contoh:
جَاءَ
الْعَبَّاسُ
contoh AL pada
lafazh العباس tidak berfungsi
mema’rifahkan, karena ia sudah ma’rifah sebab Isim ‘Alam. Mengenai AL
jenis ini, Insya-Allah akan diterangkan pada Babnya sendiri. untuk
sementara bisa dijadikan rujukan Terjemah Alfiyah Bab Ma’rifat sebab alat Ta’rif.
Isim
Ma’rifat ada Tujuh:
1.
Isim Dhamir, menurut qaul yg shahih merupakan
paling ma’rifatnya dari isim-isim ma’rifah setelah lafazh Jalalah.
contoh: أنَا، أنْتَ، هُوَ
2. Isim Alam,
contoh: خَالِدٌ، زَيْنَبُ، مَكَّةُ
3. Isim
Isyarah, contoh: هَذَا هَذِهِ ذَلِكَ تِلْك
4. Isim
Maushul, contoh: الَّذِيْ، الَّتِيْ، الَّذِيْنَ
5. Isim yg
dima’rifatkan oleh AL, contoh: الْكِتَابُ، الطَّالِبُ
6. Isim Mudhaf
pada isim ma’rifat, contoh: كِتَابِيْ جَدِيْدٌ.
كَلاَمُ عَلِيٍّ بَلِيْغ
Kesimpulan
pembahasan Bait: Isim Nakirah adalah isim yang dapat dipasangi AL yang
membekaskan ma’rifat, atau isim menempati kedudukan isim yang dapat dipasangi
AL. selain isim Nakirah dinamakan Isim Ma’rifah. disebutkan 6 jenis Isim alam:
Isim Dhamir, Isim Alam, Isim Isyarah, Isim Maushul, Isim yg
dima’rifatkan oleh AL, Isim Mudhaf pada isim ma’rifat.
ISIM
MAJRUR
Isim yang terkena I’rab Jarr disebut
Isim Majrur yang terdiri dari:
1) Isim yang diawali dengan Harf
Jarr. Yang termasuk Harf Jarr adalah: بِ (=dengan), لِ
(=untuk), فِيْ (=di, dalam), عَلَى
(=atas), إِلَى (=ke), مِنْ (=dari), كَـ
(=bagai), حَتَّى (=hingga), وَ
/ تَـ untuk sumpah
(=demi …).
Perhatikan contoh-contoh berikut:
أَعُوْذُ بِاللهِ
|
= aku berlindung kepada Allah
|
أُصَلِّيْ فِي الْمَسْجِدِ
|
= aku shalat di masjid
|
وَالْعَصْرِ
|
= demi masa!
|
الله / الْمَسْجِد/ الْعَصْر pada
kalimat-kalimat di atas adalah Isim Majrur karena didahului/dimasuki oleh Harf
Jarr. Tanda Majrurnya adalah Kasrah.
2) Isim yang berkedudukan sebagai
Mudhaf Ilaih. Contoh:
رَسُوْلُ اللهِ (=Rasul Allah)
–> رَسُوْلُ [Mudhaf], اللهِ [Mudhaf Ilaih]
أَهْلُ الْكِتَابِ (=ahlul kitab) –> أَهْلُ [Mudhaf], الْكِتَابِ [Mudhaf Ilaih]
أَهْلُ الْكِتَابِ (=ahlul kitab) –> أَهْلُ [Mudhaf], الْكِتَابِ [Mudhaf Ilaih]
Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim
Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu’, Manshub
maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat. Perhatikan contoh-contoh
kalimat di bawah ini:
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ
|
= berkata Rasul Allah
|
أُحِبُّ
رَسُوْلَ اللهِ
|
= saya mencintai Rasul Allah
|
نُؤْمِنُ بِرَسُوْلِ اللهِ
|
= kami beriman kepada Rasul Allah
|
Dalam contoh-contoh di atas, Isim رَسُوْل merupakan Mudhaf dan bentuknya bisa Marfu’ (contoh pertama),
Manshub (contoh kedua) maupun Majrur (contoh ketiga). Adapun kata الله sebagai Mudhaf Ilaih selalu dalam bentuk Majrur.
3) Termasuk dalam Mudhaf Ilaih
adalah Isim yang mengikuti Zharaf.
يَجْلِسُوْنَ
أَمَامَ الْبَيْتِ
|
= mereka duduk-duduk di depan
rumah
|
أَقُوْمُ
تَحْتَ الشَّجَرَةِ
|
= aku berdiri di bawah pohon
|
Dalam contoh di atas, Isim الْبَيْتِ (=rumah)
dan Isim الشَّجَرَةِ
(=pohon) adalah Isim Majrur dengan
tanda Kasrah karena terletak sesudah Zharaf أَمَامَ (=di
depan) dan تَحْتَ
(=di bawah). Dalam hal ini, kedua
Zharaf tersebut merupakan Mudhaf sedang Isim yang mengikutinya merupakan Mudhaf
Ilaih.
Hafalkanlah istilah-istilah tata
bahasa Arab yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran
selanjutnya.
MUBTADA
KHOBAR
ISIM MA’RIFAT
DAN NAKIROH
ISIM
MAJRUR
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Pelajaran Bahasa Arab
Disusun
oleh :
Labib
Muhammad Rifa
Kelas
: X – Agama 2
MADRASAH
ALIYAH NEGERI CIPASUNG
SINGAPARNA
– TASIKMALAYA
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar